BOALEMO – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 5 Oktober 2021 di Boalemo, Gorontalo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Jarimu Harimaumu”.

Empat orang narasumber tampil dalam seminar kali ini. Masing-masing yakni, Sekjen AJI Indonesia, Ika Ningtyas; pemengaruh, Bang Is; Duta Literasi Digital Sulsel, Upi Asmardhana; dan Jurnalis Yusriadi. Sedangkan moderator yaitu Arie Mega. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta. Kegiatan ini diikuti oleh 373 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, Ika Ningtyas sebagai pemateri pertama menyampaikan tema “Aplikasi Percakapan”. Menurut dia, percakapan di dunia digital dapat dikategorikan ke dalam dua jenis. Yakni, percakapan langsung semisal pesan teks, melalui suara dan panggilan video. Sedangkan percakapan tidak langsung, contohnya pesan elektronik, tayangan video, serta membaca di situs tertentu. “Skeptis setiap informasi yang menyebar di aplikasi percakapanmu, cek dan ricek lagi,” katanya. 

Selanjutnya, Bang Is menyampaikan paparan berjudul “Etika Berjejaring Jarimu Harimaumu”. Ia mengatakan, bebas berpendapat di internet jangan diartikan tanpa batas, namun, ada etika dan koridor hukum yang harus ditaati. Sebagai contoh, banyak warganet yang ingin viral kontennya justru melanggar etika, hukum misalnya dengan mengumbar hal negatif atau melontarkan ujaran kebencian. “Kecanggihan teknologi ini yang kerap kali disalahgunakan, entah untuk menghujat atau tindakan kriminal lainnya,” jelas dia.