MAKASSAR – Koalisi Masyarakat Sipil Sulsel Untuk Pembela HAM & Pejuang Agraria yang terdiri dari Konsorsium Pembaruan Agraria Sulsel, LBH Makassar, YLBHM, KontraS Sulawesi, Balang Institute, Perserikatan Petani Sulawesi Selatan, dan PPMAN mengecam tindakan kekerasan aparat terhadap Pembela HAM & Pejuang Agraria, pada Jumat (08/10).

Baca Juga : Penemuan Mayat Tanpa Identitas

Hal tersebut disampaikan melalui press realese Koalisi saat sehari sebelumnya, Kamis 07 Oktober 2021, petani kampung Batulapisi bersama seorang pembela HAM dan pejuang agraria menjadi korban arogansi kekerasan aparat.

Tindakan kekerasan ini terjadi di Lokasi Prioritas Reforma Agraria – LPRA lingkungan Batulapisi, Kelurahan Malino, Kec. Tinggimoncong, Kab. Gowa yang tengah berkonflik dengan kehutanan atas klaim kawasan hutan konservasi.

Berikut Kronologisnya…

Sekitar pukul 13.40 Wita, para petani yang tergabung dalam Serikat Petani Batulapisi Dalam sedang bergotong royong membangun “baruga tani” yang berlokasi di Batulapisi, Kel. Malino, Kec. Tinggimoncong, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan.

Mereka membagi tugas, sebagian bertugas untuk mengangkut bahan pembangunan baruga, yaitu batang kayu/pohon pinus yang telah mereka tebang sehari sebelumnya, yang juga tak jauh dari lokasi pembangunan baruga.

Sekitar pukul 14.25 Wita mereka mulai memotong-motong kayu.

Sekitar pukul 15.53 Wita datang tiga orang aparat kepolisian yang mengendarai mobil pickup dan sebuah motor (diduga dari Polsek Tinggi Moncong).

“Beberapa saat kemudian aparat yang turun dari mobil pickup langsung mengeluarkan tembakan ke udara yang membuat petani yang sedang bekerja kaget dan lari ketakutan. Aparat juga memburu petani yang berada di lokasi penebangan pohon dengan tentengan senjata. Tak lama kemudian disusul tembakan kedua oleh aparat yang sama. Aksi aparat ini membuat petani berhamburan. Sementara petani-petani yang masih berada dilokasi juga tak luput dari tindakan intimidasi aparat. Namun suara tembakan juga memancing petani-petani yang berada di kebun dan rumah-rumah mereka untuk datang ke sekitar lokasi penebangan. Mereka mengamati tindakan polisi dari berbagai arah,” dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (09/10/2021).