LUWU TIMUR – Yayasan Hadji Kalla besama Lazismu Sulawesi Selatan berkolaborasi memberdayakan Mualaf di Luwu Timur, (07/10) dengan memberikan pemahamam dasar tentang Islam.

Baca Juga : Perkuat Data Statistik Keuangan, Kanwil DJPB Sulsel Jalin PKS dengan BPS

Kegiatan pemberdayaan mualaf ini diselenggarakan di Masjid Nur Rahman, Desa Mandiri Kecamatan Tomoni.

Perwakilan dari Yayasan Hadji Kalla Bidang Islamic Care, Ibu Ria Supratman, mengatakan untuk menjadi mualaf dan mempertahankan kemualafan tidak mudah terutama tangan ekonomi dan keluarga terdekat.

“Semoga kedepannya ada kerjasama terkait program mualaf. Program ini semoga dimanfaatkan karena menuntut ilmu itu tidak mudah, proses yang dilalui untuk program ini cukup panjang sehingga bisa terlaksana pada hari ini, semoga melalui kegiatan ini kami mengharapkan yayasan hadji kalla dapat pahala dengan keseriusan peserta mengikuti pelatihan ini, terima kasih dan bisa belajar,” harapnya.

Kepala Dusun Mandiri, Andi Mappangara, berharap agar mualaf di Kabupaten Luwu Timur secara kesadaran penuh menginginkan masuk Islam. Bukan lantaran paksaan atau lain sebagainya.

“Bagi yang sudah memutuskan untuk masuk ke Islam, saya harap itu adalah pilihan terbaik yang sudah diputuskan atas kesadaran diri sendiri, bukan paksaan,” tegasnya.

Ketua 3 BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Luwu Timur, Drs. H. Sutawar, mengatakan bahwa data mualaf yang ada di Luwu Timut tercatat lebih dari 1000 orang.

Semoga kedepannya, pemberdayaan mualaf tetap berlanjut hingga ke tahun berikutnya. Selama ini banyak masyarakat yang masuk Islam, namun hanya sekadar bersyahadat tanpa ada program pendampingan.

“Saya secara peribadi dan lembaga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla dan Lazismu Sulawesi Selatan dengan digelarnya kegiatan yang memberikan perhatian kepada mualaf terutama daerah pelosok. Semoga kegiatan ini mendapatkan bimbingan dan kelancaran dari Allah SWT,” ungkapnya.