KOTA TUAL Ratusan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa Pemerhati Pulau Kur dan Kur Selatan melakukan aksi unjuk rasa di sejumlah lokasi dan depan kantor wali Kota Tual, Senin (11/10/2021).

Terkait dengan ujuk rasa tersebut, mereka meminta agar pemerintah Kota Tual kembali mengevaluasi kinerja selama kepemimpinan wali kota (Adam Rahayaan) dan wakil wali kota (Usman Tamnge) dengan delapan poin tuntutan diantaranya:

1. Pelayanan Transportasi laut (kapal Feri)
2. Pelayanan Bahan bakar minyak (BBM)
3. Pelayanan Telekomunikasi (fasilitas)
4. Pelayanan Jalan utama
5. Pelayanan Publik di kecamatan
6. Pelayanan Pendidikan (fasilitas)
7. Pelayanan Kesehatan (fasilitas)
8. Pelayanan Sumber daya alam

Koodinator lapang Sirvev, mengatakan aksi unjuk rasa ini dilakukan untuk kembali mempertanyakan kinerja dari pemkot Tual yang terbengkalai hinga saat ini.

“Hari ini kami kembali mempertanyakan alasan dan kendala apa sehingga pembangunan di dua kecamatan sana terbengkalai (Kecamatan Pulau-pulau Kur, Kecamatan Kur Selatan),” ucapnya.

Menurutnya, hingga saat ini belum ada pelayanan publik dan asas pelayanan publik yang sangat efektif dilakukan oleh pemkot kota tual terhadap dua kecamatan tersebut.

Dari poin tuntutan tersebut belum mendapatkan efek jerah dari pemkot Tual dikarenakan wali Kota Tual belum menemui masa aksi.

“Saya sangat sesalkan ketidakhadiran wali Kota Tual menemui kami, padahal kehadiran kami disini untuk menuntut hak-hak kami sebagai warga Kota Tual,” sesal Sirvev.

Ia juga menegaskan akan kembali melakukan aksi ujuk rasa dengan membawa masa aksi yang lebih banyak dari sebelumnya.

“Kami akan melakukan konsolidasi dengan mobilisasi masa dari dua kecamatan ini (Kecamatan Pulau-pulau Kur, Kecamatan Kur Selatan) untuk melakukan aksi selanjutnya,” tegasnya.