RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Tahu Kuring mengalami penurunan pendapatan selama masa pandemi covid-19. Usaha yang terletak di Jl. Bumi Talamanrea Permai ini telah dirintis sejak tahun 2018 mengalami penurunan sekitar 70 persen.

Pemilik Usaha Tahu Kuring, Nursamka, mengatakan terjadi penurunan penjualan selama masa pandemi covid-19 dibandingkan hari normal.

“Jelas sangat berpengaruh karena di awal tahun itu kami biasa memesan 50-70 per bungkus, pemesanan lancar tiap hari. Belakangan ini maksimal 20 bungkus per hari. Coba bayangkan, kalau dulu bisa berapa kali lipat. Sekarang begitu karena kenapa, para pembeli juga juga berfikir kebutuhan yang lebih pokok yang diutamakan. Misalnya, beras, dll. Karena kondisi ekonomi dia juga terkendala disitu. Jadi dampaknya pasti ke kita juga,” Ujar Nur dalam wawancara, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga : Syarat Dapat BLT UMKM Rp1,2 Juta dari Pemerintah

Lanjutnya, masalah pandemi covid-19 ini berakibat pada usahanya yang mengalami penurunan secara drastis.
“Jadi memang sangat berakibat, terjadi penurunan drastis, mengakibatkan kita, kondisi ekonomi berpengaruh betul. Bukan pengaruh naik, tetapi pengaruhnya menurun,” sambungnya.

Selain itu, dampak yang terjadi tidak hanya pada penurunan pendapatan dari berkurangnya pemesanan, namun juga pemasaran yang terbatas secara online.

“Awalnya kami pasarkan secara langsung dengan mengantarkan langsung, ada yang memesan langsung, ada yang menelpon langsung dengan langganan, karena kondisi begini tidak seperti biasa lagi,” kata Nur.

Sebagai pelaku usaha yang mengalami dampak dari pandemi, Ibu Nur, sapaanya, mengatasi dengan cara banyak memasarkan secara online melalui grub WA, keluarga, teman-teman di facebook dan menambah usaha kecil-kecilan.

Dengan dampak yang dialami, dirinya berharap pemerintah memberikan bantuan secara nyata kepada setiap masyarakat terutama juga para pelaku usaha mikro kecil menengah.