MANADO – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 19 Oktober 2021 di Manado, Sulawesi Utara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Pintar Pilih Investasi: Properti, Saham atau Emas” ini diikuti oleh 878 peserta.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber, yang terdiri dari VP Satu Tampa & dosen UTSU, Lady Grace Jane Giroth; akademisi & Head of Creative Digital Solusi Master, M Adhi Prasnowo; penasihat keuangan, Alfian; serta Founder Wakatobi Dive Trip, Seto Ariyadi. Adapun sebagai moderator adalah Nina Izwan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, M Adhi Prasnowo mengawali paparan dalam sesi materi dengan menyampaikan presentasi berjudul “Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital”. Menurut Adhi, bisnis digital menjadi peluang baru untuk membangun lapangan pekerjaan baru tanpa modal besar. Untuk itu, diperlukan kecakapan untuk menghadapi peluang pekerjaan di masa depan. “Pahami dan kuasai skill abad 21, di antaranya berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi,” urainya.

Beranjak ke pembicara selanjutnya, Seto Ariyadi membawakan topik “Pengetahuan dan Aturan Dasar Berbisnis Online”. Seto menjelaskan, bisnis daring merupakan aktivitas bisnis baik jasa maupun produk yang ditawarkan melalui media internet mulai dari bergabung, negosiasi, hingga kegiatan transaksi. “Ada lima prinsip yang harus diperhatikan dalam berbisnis daring, yaitu keadilan, kejujuran, kepercayaan, responsif, dan sabar,” paparnya.