JAKARTA – Indonesia mulai berupaya menerapkan pengelolaan sampah makanan melalui kajian Food Loss and Waste dalam rangka mendukung Penerapan Ekonomi Sirkular dan Pembangunan Rendah Karbon.

Upaya ini diinisiasi oleh Bappenas bekerja sama dengan Waste4Change, World Research Institute (WRI), didukung oleh UK-FCDO.

Baca Juga : Kurangi Buang Sampah ke TPA, Hungry punya Langkah Sederhana

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2020 menyebutkan sampah makanan merupakan jenis sampah terbanyak yang timbul, yaitu 39,8 persen dari seluruh jenis sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia.

Perencana Direktorat Lingkungan Hidup, Bappenas, Anggi Pertiwi Putri, mengatakan data ini menimbulkan ketimpangan dengan kondisi kekurangan pangan yang terjadi di masyarakat, dimana 8,34 persen penduduk indonesia masih mengalami kekurangan pangan.

“Selain itu, berdasarkan data dari Global Food Security Index (GFSI), Indonesia menempati peringkat ke-65 dari 113 negara, yang bahkan menempati posisi di bawah negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, integrasi pengelolaan Food Loss and Waste masuk menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk poin nomor 6, Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahana Bencana dan Perubahan Iklim, khususnya untuk Pembangunan Rendah Karbon,” papar dia.

Baca Juga : Program Memilah Sampah Menabung Emas Pegadaian Ajak Anak-Anak Rawat Lingkungan

Lebih jauh, hasil kajian FLW Bappenas bersama Waste4Change tersebut menjadi referensi dan rekomendasi untuk menyusun strategi pengelolaan FLW dan upaya mengurangi FLW di Indonesia.

“Hasil kajian merekomendasikan 45 strategi yang dikelompokkan dalam 5 Arah Kebijakan Strategi Pengelolaan FLW di Indonesia diantaranya Perubahan Perilaku, Pembenahan Penunjang Sistem Pangan, Penguatan Regulasi & Optimalisasi Pendanaan, Pemanfaatan FLW, Pengembangan Kajian dan Pendataan FLW. Tanpa pengendalian, diestimasikan timbulan FLW Indonesia pada 2045 dapat mencapai 344 kg/kapita/tahun. Sementara dengan skenario strategi yang disusun, diistemasikan timbulan FLW pada 2045 dapat ditahan di 166 kg/kapita/tahun. Oleh karena itu, Waste4Change pun ikut memberi solusi FLW dengan melakukan pengelolaan sampah bertanggung jawab dengan pengomposan dan pengolahan menggunakan Black Soldier Fly,” demikian Consulting Manager dan Team Leader FLW Study dari Waste4Change, Annisa ratna Putri.