Prestasi Atlet Bulutangkis Menurun, Taufik Hidayat : Apa yang Kurang?
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Wakil Ketua Umum PBSI Taufik Hidayat mengaku bingung dengan penurunan prestasi atlet pada Kejuaraan Bulutangkis Asia 2025. Menurutnya, para atlet sudah difasilitasi dan dapat kontrak sponsor yang besar.
Taufik bukan pertama kalinya melakukan evaluasi terhadap atlet. Setelah kegagalan meraih gelar di tur Eropa, ia pun sempat mempertanyakan apa yang kurang dalam dukungan yang diberikan kepada para pemain.
“Saya juga bingung juga gitu loh, makanya mau nanya atletnya, maksudnya apa sih?” ucapnya, dikutip dari detiksport.
“Kalau masyarakat kan mau diomongin apa juga enggak peduli apalagi badminton lover, yang penting kan ada medali, ada juara, sudah selesai. Mau bobrok, mau enggak, mau bagus, mau enggak, yang penting ada juara itu. Tapi kita jujur sebagai pengurus, apa sih yang kurang buat pemain ini?” tutur Taufik Hidayat.
Taufik menekankan bahwa segala fasilitas sudah tersedia dengan baik, begitu pula dengan dukungan sponsor untuk para atlet. Ia pun bertanya-tanya apa yang masih kurang, mengingat para pemain mendapatkan kontrak sponsor yang besar.
“Iya karena semua sudah ada gitu, fasilitas sama semua. Buat mereka juga kontrak dari sponsor, apa sih yang kurang gitu. Sudah gede semua, coba saja cek berapa duit mereka. Saya bingung juga, kenapa? Mereka mau pelatih siapa, toh kalau memang pelatih kan kita ya sama-sama. Enggak bisa juga satu orang satu pelatih, semaunya dia juga.”
Menurutnya, para atlet harusnya bisa menerima pelatihan dari pelatih yang ada, dan tidak bisa semaunya memilih pelatih sendiri, kecuali mereka profesional dengan tim pelatih yang sudah mereka pilih.
“Toh kita juga dulu semua pemain juga begitu, semua cabang olahraga juga begitu. Enggak bisa dia tentukan sendiri, kecuali dia profesional ya. Dia profesional, dia punya pelatih sendiri, teknik sendiri, apa semua sendiri gitu,” katanya memaparkan.
Taufik juga menyatakan bahwa ia masih terus bertanya-tanya apakah ada sektor lain yang perlu diperbaiki agar para atlet bisa menunjukkan performa terbaik mereka.
“Makanya saya ingin juga, setelah ini sebelum berangkat Piala Sudirman itu apalagi sih? Tapi ya itu, anak-anak kadang diminta kayak kemarin, kita kumpulin juga enggak ada gitu. Kurangnya apa sih? Enggak ada yang berani ngomong juga. Bingung juga, tapi semua kaya apa gitu,” katanya.

Tinggalkan Balasan