GOWA – Berbeda dengan moment Hari Maulid sebelumnya sejak dua bulan terakhir harga telur menurun hingga 28 ribu per Rak, hal tersebut dikarenakan over produksi. Rabu (27/10).

Baca Juga :PLN Kolaborasi Kemendesa Dongkrak Pembangunan Desa Tertinggal

PD Pasar Induk Sungguminasa, Zainuddin Langke Dg. Tompo, mengatakan bahwa harga telur menurun hingga 28 ribu per rak berbeda dengan moment Maulid sebelumnnya yang bisa mencapai hingga 50 Ribu per rak.

“Maulid tahun ini malah harga telur turun jadi biasanya dulu itu tahun-tahun sebelumnya harga telur bisa sampai 50 ribu per rak sekarang itu paling mahal harga telur itu 40 ribu sudah supernya, semua sudah besarnya semua yang paling murah ada yang menjual sampai 28 ribu per rak” katanya.

Ia menambahkan, salah satu penyebab turunnya harga telur adalah kurangnya pengiriman ke luar pulau daerah yang membuat wilayah Sulawesi Selatan over produksi.

“Telur itu sudah masuk dua bulan murah, salah satu penyebabnya itu menurut dari peternak adalah pertama kurang pengiriman keluar pulau jadi dulu itu kan kalau produksi SulSel itu dikirim misalkan ke Nusa Tenggara, Papua, Maluku sekarang pengiriman itu berkurang karena salahsatu faktornya didaerah tujuan mereka sudah beternak juga sehingga over produksi,” ucapnya.

lanjutnya, dengan turunnya harga telur bisa merugikan peternak di karenakan telur yang di produksi secepatnya di jual tidak boleh disimpan terlalu lama.

“Memang Sulawesi Selatan ini sudah over produksi telur, sebenarnya kalau telur itu di jual dibawah 30 ribu per rak itukan sudah secara hitungan ekonominya memang sudah rugi harusnya memang telur itu dijual paling murah 35 Ribu per Rak sehingga memang peternak mengeluh karena harga pupuknya, telur itu harus dijual tidak bisa disimpan satu minggu atau dua minggu,” ujarnya.