MAKASSAR – Hasil rapat evaluasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bone pada program pendampingan gizi “Gammarana” berhasil menurunkan angka stunting.

Baca Juga: Dinkes Sulsel Evaluasi Program Pendamping Gizi di Bone

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel, Husni Thamrin mengatakan hasil evaluasi 3 bulan terakhir menunjukkan data baduta yang mengalami berat badan kurang mulai bisa ditekan hingga bulan september.

“Evaluasi Juli hingga September angka stunting di bone mulai menurun mulai dari Berat badan kuran pada anak atau baduta yang mulanya dari bulan Juli sebesar 14.73 persen, Agustus 11.92 persen hingga September 9.95 persen,” katanya.

Baca Juga: Sulsel Raih Kategori Terbaik dan Terbanyak Dalam Anugrah STBM Award Tahun 2021

Husni menjelaskan pendemping gizi di lapangan melakukan intervensi kepada sasaran sehingga cakupan stunting pada baduta melui berkurang di bulan september 12.52 persen. Sama halnya angka Wasting sudah mulai ditekan 3.76 persen.

“Sedangkan prevalensi Stunting dengan sasaran baduta pada bulan juli 17.00 persen, agustus 13.80 persen dan September 12.53 persen. Sedangkan prevalensi Wasting atau berat badan anak pada bulan juli 7.32 persen, agustus 4.56 dan september 3.76 persen,” kutipnya.

Husni berharap hadirnya pendamping intervensi gizi mampu menyelamatkan anak pada stunting serta menyelamatkan generasi masa depan anak.

“Kita berharap dengan hadirnya program pemerintah mampu menyelematkan generasi masa depan anak,” tutupnya.