BANTAENG – Kapolres Bantaeng, AKBP Rachmat Sumengkar mengatakan pilkades di Bantaeng dijaga ketat aparat kepolisian dan TNI AD. Dia menyebut, polisi mengerahkan 189 personel kepolisian di setiap TPS yang ada di Bantaeng. Selain bertugas menjaga keamanan, polisi juga bertugas mengarahkan pemilih melaksanakan protokol kesehatan.

Baca Juga : E-Voting Pilkades, Kemendagri Akui Inovasi Bantaeng

“Kita juga membantu panitia untuk mengarahkan pemilih untuk patuh pada protokol kesehatan,” jelas dia.

Dia menambahkan, polisi juga akan mengawal dan menjaga surat suara. Dia juga berharap masyarakat tetap dewasa dalam proses ini dan menjaga kedamaian di daerah.

“Kita senantiasa harapkan kesadaran masyarakat untuk pelaksanaan Pilkades ini,” jelas dia.

Sekedar diketahui, Bantaeng menjadi salah satu dari enam kabupaten di Indonesia yang melaksanakan Pilkades serentak pada, Rabu, 27 Oktober 2021. Lima kabupaten lainnya yang ikut melaksanakan Pilkades adalah Oku Selatan, Banjarnegara, Sumedang, Indragiri Hulu (Inhu), dan Hulu Sungai Utara (HSU). Dari semua kabupaten itu, hanya Bantaeng yang melaksanakan Pilkades dengan sistem E-Voting.

“Ini inovasinya bagus ditiru. Dari Indonesia Timur, mungkin Bantaeng yang baru pertama kali melaksanakan Pilkades sistem E-Voting,” jelas Direktur Jendral (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Afery Syamsidar Fudail saat memantau pelaksanakan Pilkades E-Voting.

Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin melaporkan pelaksanaan Pilkades dengan sistem E-Voting ini sudah yang ketiga kalinya dilakukan di Kabupaten Bantaeng.

“Artinya, daerah ini sudah memiliki pengalaman yang cukup untuk pelaksanaan Pilkades dengan sistem E-Voting. Bedanya, tahun ini, sistem E-Voting lebih didekatkan lagi di masyarakat dengan memperbanyak Tempat pemungutan suara (TPS),” ujar Dr Ilham Azikin.

Dia menambahkan, Bantaeng saat ini menyelenggarakan Pilkades dengan sistem E-Voting pada 42 tps dengan total 17.242 daftar pemilih tetap (DPT).