Semarang – Tanggal 28 Oktober menjadi hari yang cukup spesial bagi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Di samping tanggal ini merupakan momentum hari lahirnya Sumpah Pemuda, juga bertepatan dengan hari ulang tahun Gubernur yang terkenal sangat low profile ini.

Baca Juga: Kakanwil Kemenkumham Sulsel Hadiri  Rakor Penanganan Pengungsi di Sulsel

Di rumah jabatannya yang terkenal dengan sebutan ‘Puri Gedeh’, Gubernur Ganjar menerima berbagai tamu perwakilan pemuda dari berbagai daerah se Nusantara seperti dari Sulawesi Selatan Lampung, Banteng, Jawa Barat, Manggarai NTT serta mamak-mamak dari Papua dan lain lain.

Dalam kesempatan perbincangan santai itu, Estugraha, pemuda yang mewakili kawan-kawan di Sulsel menyampaikan selamat ulang tahun serta mengungkapkan apresiasi masyarakat Sulsel terhadap kinerja yang dicapai Gubernur yang murah senyum ini selama memimpin Jateng.

“Karya nyata Pak Ganjar selama ini kami sangat mengapresi, terutama dalam memperjuangkan dan menjaga keragaman dan kebhineka-ikaan Indonesia. Demikian pula kerja nyata Pak Ganjar melakukan terobosan-terobosan kebijakan yang berdampak langsung bagi kesejahteraan warga Jateng”, kata Estugraha yang akrab disapa Egha dalam pertemuan tersebut.

Sebagai tanda apresiasi masyarakat Sulsel, Egha menyerahkan seperangkat pakaian adat Bugis Makassar. Uniknya saat itu, Gubernur Ganjar langsung mencoba mengenakan songkok Bone dan sarung khas Bugis Makassar Lipa Sabbe tersebut.

Gubernur Ganjar mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam atas apresiasi masyarakat Sulsel terhadap dirinya.

“Saya dengan masyarakat Sulsel, khususnya di Jateng sudah lama berhubungan akrab. Di bawah organisasi KKSS (Kerukunan Keluarga Sulsel -red), kami telah senapas dalam melihat visi keindonesiaan ke depan,” katanya.

Bahkan, lanjut Ganjar, karena kedekatan inilah dia telah diberi gelar adat oleh masyarakat Sulsel dengan nama ‘Daeng Manaba’.