GOWA – Melalui Program Kedaireka yang diluncurkan Kemendikbud yang telah direspon cepat oleh Rektor Universitas Negeri Makassar bersama Wakil Rektor Bidang Akademik, UNM mendapatkan beberapa program yang berhasil lolos mengikuti program tersebut, salah satunya Program Matching Fund model pusat integrasi business research learning melalui industri kelapa terpadu.

Baca Juga: Webinar Hukum Internasional, Pakar: Generasi Muda mesti dalami berbagai Ilmu Hukum

Launching Program Matching Fund model pusat integrasi business research learning melalui industri kelapa terpadu ini, dibuka langsung secara resmi oleh Rektor UNM, Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng di Bukit Harapan No.8 Bujjulu, Kelurahan Bonto Parang Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Kamis (28/10/2021).

Untuk diketahui bahwa Integrasi Business Research Learning Kelapa Terpadu ini memiliki berbagai ragam kegiatan industry yang dikolaborasikan bersama CV. Segitita Coconut dan Institut Teknologi Bisnis dan Maritim (ITBM) Balik Diwa, yang sehingga melahirkan berbagai konsep industry yang terdiri dari: Teknologi Industri Kelapa Terpadu, Teknologi Industri Aquaponik, dan Teknologi Industri Pupuk Compos.

Hadir juga dalam kegiatan ini, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Balik Diwa Makassar, Prof. Dr. Muh. Akmal Ibrahim, M.Si, Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Indonesia Timur, Dr. Henni Zainal, S.Pd.,M.Pd, serta civitas akademik lingkup UNM Makassar, dan civitas akademik lingkup Institut Teknologi dan Bisnis Balik Diwa Makassar.

Rektor UNM, Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng, dalam kesempatan acara ini, menyampaikan bahwa program ini dapat diraih oleh UNM setelah melalui proses yang sangat ketat.

“Setelah melewati kompetisi yang ketat akhirnya UNM berhasil meloloskan program ini, dan tentunya ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak terutama pimpinan Universitas Negeri Makassar dan juga fakultas Ilmu Sosial dan Hukum yang senantiasa memberikan support bagi tim kedaireka untuk jalankan program kelapa terpadu ini,”