RAKYAT NEWS, JAKARTA – Pelaksanaan Muktamar X PPP tinggal menghitung hari, peta persaingan calon ketua umum (Ketum) partai berlambang Ka’bah tersebut kian ramai dan santer diwacanakan di ruang publik.

 

Hal tersebut ditandai dengan banyaknya deklarasi yang telah dilakukan oleh berbagai wilayah, baik itu dari pengurus PPP tingkat wilayah/provinsi maupun tingkat daerah atau kabupaten/kota (DPW dan DPC) yang sudah menyatakan dukungan penuh terhadap calon tertentu.

 

Mereka secara terbuka menyebut nama Mardiono sebagai calon Ketum. Bahkan, berdasarkan informasi dan laporan media yang dihimpun, menunjukkan adanya trend dukungan terhadap Mardiono yang makin menguat menjelang Muktamar PPP.

 

Selain itu muncul pula suara dari kalangan ulama/kiai dan forum internal pengurus partai yang mendukungnya sekaligus memandangnya sebagai figur yang stabil dan bisa menjaga soliditas partai.

 

“Keyakinan bahwa dia adalah figur yang paling siap sedangkan kandidat lain diwanti-wanti segera menunjukkan kesiapan dan keseriusannya,” kata seorang pengurus teras partai Islam tertua di Indonesia ini saat dihubungi di Jakarta, sabtu (13/9/2025).

 

Sebelumnya marak diberitakan media, nama-nama seperti Sandiaga Uno, Andi Amran Sulaiman, Taj Yasin Maimoen, Dudung Abdurahman, Romahurmuzy, Arwani Thomafi, dll masuk radar calon Ketum. Namun dukungan kepada Mardiono mengalir dari sejumlah pengurus PPP yang selama ini menjadi basis tradisional partai tersebut, antara lain dari pengurus DPW PPP provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), lalu pengurus DPC kabupaten PPP Klaten, Lampung Tengah, dan Bangkalan.

 

Dukungan serupa juga datang dari kalangan kiai dan ulama se-Jawa Timur & pantura Jawa Tengah, dimana mereka menggelar doa bersama dengan mendoakan agar Muktamar berjalan lancar dan Mardiono kembali menjadi Ketum PPP.

 

Dukungan dari luar Jawa juga mengalir dari kalangan kiai Sulawesi dan Kalimantan dan mendoakan PPP kembali dipimpin Mardiono.

 

Ditengah trend dukungan terhadap Mardiono makin menguat, belum semua wilayah/DPC/DPC anak ranting menyatakan dukungannya secara resmi. Ada daerah yang masih menunggu atau belum menentukan pilihan.

 

Ada juga nama calon Ketum lain yang muncul di media sebagai pesaing potensial, sehingga membuat proses pencalonan dan konsolidasi masih bisa berubah dan dinamis.

 

 

Sampai saat ini menurut juru bicara PPP, Usman Tokan, nama Mardiono masuk radar calon kuat sembari menunggu calon lain yang menyatakan kesiapan dan keseriusannya.

 

Dengan menguatnya nama Mardiono dalam bursa calon Ketum PPP tersebut, belum ada keterangan resmi dari internal partai bahwa Muktamar X PPP akan berlangsung dengan aklamasi, meskipun NTB berharap demikian.

 

Selain wacana calon Ketum, ada juga dititipkan harapan dari sejumlah kader PPP di daerah agar konsolidasi segera dilakukan agar supaya partai tampil kompak menuju Pemilu 2029.

 

Kalangan pengurus daerah juga mengharapkan susunan pengurus DPP nantinya dibuat lebih gemuk untuk menampung semua komponen ummat agar kekuatan PPP semakin besar dan solid.***