MAKASSAR – Aktivis pendidikan mengomentari kasus pengeroyokan pelajar yang viral di media sosial, peristiwa yang melibatkan beberapa siswi SMA tersebut terjadi di Jalan Tun Abd Razak, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Baca Juga : Viral Video Siswi SMA Keroyok Temannya di Gowa

Aktivis pendidikan, Ainun Cahyani menyayangkan perilaku kekerasan yang melibatkan pelajar dalam video tersebut, ia menjelaskan siswa merupakan aset guna menjawab tantangan bangsa Indonesia kedepan.

“Sangat disayangkan karena remaja sebagai harapan bangsa ini guna menjawab tantangan ke depan” ucapnya saat diwawancara rakyat.news, Kamis (04/11/2021).

lanjutnya, Ia mengatakan perbuatan menyimpang tersebut merupakan dampak negatif dari pembelajaran daring yang diterapkan di masa pandemi.

“Pembelajaran daring menuntut siswa menghabiskan waktunya mengunakan teknologi. Dampak teknologi tidak hanya baik saja, namun juga ada yang buruk. Apa yang mereka tonton akan tertanam dan berpeluang untuk mereka ikuti,” tuturnya.

Ainun mengatakan, selain model pembelajaran yang kurang efektif diterapkan oleh guru pada masa pandemi, minimnya pengawasan orang tua juga membuat siswa banyak mengonsumsi konten negatif dari internet.

“Peran orang tua dalam mengontrol anaknya juga berkurang karena hanya fokus pada ekonomi, guru sebagai salah satu kontrol juga memiliki waktu yang minim untuk saling sharing bersama siswa karena keterbatasan akses,” ujarnya

Ia berharap, kedepannya sistem pembelajaran yang diterapkan fokus dalam pembentukan karakter guna mencetak manusia beradab sesuai dengan nilai-nilai agama dan adat-istiadat Indonesia.

Baca Juga : Polres Gowa Periksa Empat Terduga Pelaku Kasus Pengeroyokan Siswi

“Di Jepang yang paling utama diajarkan adalah pembentukan karakter, saya berharap ke depannya kita fokus membentuk karakter anak-anak yang berintegritas,” tutupnya.

Pilihan Video