MAKASSAR – Lapatau adalah simbol pemersatu karena dari Puatta Lapatau wija tersebar hingga ke pelosok negeri bahkan sampai di luar negeri. Simbol sebagai Mangkau (Raja) Bone XV1, Puatta Lapatau Matanna Tikka.

Baca Juga : Bupati Bone Respon Positif Silaturahmi Akbar Wija Raja Bone

Demikian Andi Fashar Padjalangi menyampaikan kepada sebagian Wija Keturunan di sebuah Cafe Bilang Jl Hertasning.

Menurut Koordinator Humas dan Publikasi, Fadli Andi Yusuf, hingga saat ini panitia masih merampungkan teknis kegiatan “Pertemuan Akbar Wijanna Puatta La Patau Matanna Tikka Mangkau Bone XVI” seperti distribusi atribut dan registrasi peserta melalui online.

”Kita hanya punya waktu 25 hari mempersiapkan kegiatan yang baru pertama kali kami laksanakan,” ujar Fadli Andi Yusuf kepada wartawan, Kamis sore.

Selanjutnya, perlu mendapat perhatian, peserta diharapkan tetap memakai baju batik yang telah disepakati. Peserta tetap memakai baju batik (belum pernah ada himbauan pakaian adat dll).

”Rangkaian teknis acara masih di godok secara bersama, namun secara umum di sampaikan, pembukaan siang hingga sore, dan akan di lanjutkan dengan seni tari2 an tradisional, pameran benda pusaka dll,” ungkap dosen komunikasi ini.

Acara tudang sipulung berlangsung pada hari pertama sore hingga malam hari (perwakilan peserta/ kabupaten/ provinsi).

”Teknis acara dikendalikan SC. Tempat antara Tribun Lapangan atau ged PKK kabupaten Bone (teknis),” ungkap mantan jurnalis trans tv ini.

Mantan dewan pertimbangan mahasiswa Bone ini, menambahkan hingga kini sudah 300-an yang mendaftar dan menyatakan kesediaannya.

”Sejumlah pejabat yang juga wija memastikan datang seperti Anggota DPR RI Andi Muawiyah Ramli, Andi Iwan Darmawan Aras, Bupati Pinrang, Bupati Maros serta 50an rombongan, dan sejumlah pejabat dan Kepala Daerah di Kalimantan, Sulbar,” kunci mantan komisioner dan ketua jurnalis ini.

Baca Juga : Bupati Bone Respon Positif Silaturahmi Akbar Wija Raja Bone

Pilihan Video