GLASGOW – Srikandi PT PLN (Persero) punya peranan penting dalam menunjang komitmen perseroan mengejar target Net Zero Emission pada 2060. Jum’at (5/11).

Baca Juga: Renovasi Pembangunan Masjid Makkah Al-Mukarramah, Danny Jadi Peletak Batu Pertama

PLN menjalin kerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) dan Konsorsium Global Power System Transformation (G-PST). Kerja sama ini akan mendukung peningkatan kepemimpinan dan keterlibatan perempuan dalam transformasi energi di Indonesia.

Konsorsium ini memiliki misi untuk menjadi jembatan kemitraan publik dan swasta dalam misi mempercepat transisi ke sistem tenaga listrik tanpa emisi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas. G-PST adalah organisasi yang dibentuk pada April 2021 oleh 6 lembaga ketenagalistrikan terkemuka dunia, National Grid Electricity System Operator UK, California Independent System Operator (CAISO), Australia Energy Market Operator (AEMO), Ireland’s System Operator (EirGrid), Electric Reliability Council of Texas (ERCOT), and Denmark’s System Operator (Energinet).

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN Sinthya Roesly mengatakan pada 2022 PLN akan mengadakan kursus transformasi sistem tenaga kerja yang fokus kepada keragaman gender, bekerja sama dengan USAID Engendering Industries.

Selain itu, PLN juga akan meluncurkan program magang dan beasiswa yang berfokus pada wanita di lembaga mitra G-PST. Program ini diikuti dengan melibatkan jaringan perempuan untuk pembelajaran berkelanjutan dan membangun peluang profesional.

“PLN sangat senang dapat berkolaborasi dengan G-PST dan USAID dalam fokus kepemimpinan perempuan dalam PST. Kerja sama ini akan fokus mengembangkan pemimpin perempuan di sektor energi untuk ikut mengatasi perubahan iklim, sekaligus mendukung Women Economic Empowerment,” kata Sinthya, dalam sesi Unlocking Grids to Decarbonize Power Systems Globally with the Global Power System Transformation (G-PST) Consortium, COP 26, di Glasgow, Kamis (4/11) waktu setempat.