JAKARTA – Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), H M Jusuf Kalla (JK) berharap pelaksanaan ibadah haji bisa kembali normal di tengah pandemic Covid-19.

Baca Juga : Jusuf Kalla: Jenderal Andika Perkasa Sudah Berpengalaman

Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) masa bakti 2021-2026 di asrama haji pondok gede, jakarta timur, sabtu (06/11/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla menyebutkan, pelaksanaan ibadah haji dua tahun terakhir memang tak segampang dengan pelaksanaan haji-haji sebelumnya.

Selain karena pandemi, juga berpengaruh kepada kuota calon jamaah haji Indonesia yang masuk dalam daftar tunggu.

“Olehnya itu kita sangat berharap mulai tahun depan, pelaksanaan ibadah haji bisa kembali berjalan normal,” harap Mantan Wapres RI tersebut.

JK menyadari, animo masyarakat Indonesia untuk melaksanakan haji masih sangat tinggi. JK menyebutkan, setiap tahun, sekira 200 ribu penduduk Indonesia menjadi pendaftar baru untuk melaksanakan rukun Islam kelima tersebut. Namun sayangnya, dalam dua tahun terakhir ini pelaksanaan haji menghadapi kendala karena pandemi.

JK berpandangan, fasilitas haji di Makkah saat ini jauh lebih baik dibanding pelaksanaan haji sebelumnya. Sehingga ia berharap, kuota haji bisa bertambah 4 hingga 5 juta setiap tahunnya dibanding kuota haji sebelumnya. Penambahan kuota tersebut akan berdampak pada waiting list calon jamaah haji Indonesia.

Seperti diketahui, lanjut JK, jumlah waiting list atau daftar tunggu haji di Indonesia rerata 30 tahun.

“Kalau di jawa rata-rata 20 tahun menunggu. Tapi di Sulawesi sampai 40 tahun menunggu. Jadi kalau mendaftar di usia 20 tahun. Nanti naik hajinya setelah berusia 60 tahun,” kata JK lagi.

JK menilai, lanjutnya, salah satu syarat utama dari pelaksanaan haji adalah persoalan kuota. Jika kuota tak bisa dipenuhi oleh Arab Saudi, maka persyaratan lainnya tetap tidak bisa menjadi jaminan untuk naik haji.