Hal tersebut menjadi penting dikarenakan profesi ini tidak pernah terlepas dari kepentingan masyarakat.

Salah satu yang ditawarkan adalah jangan menambah atau mengarang apa pun dan transparan.

4. Independesi

Seorang wartawan pasti akan berhadapan dengan keadaan dilematis, mesti menyatakan sikap.

Bill Kovach mengatakan, independensi yang dimaksud adalah semangat dan pikiran terbuka, tidak bergantung pada satu pihak.

5. Pemantau Kekuasaan

Elemen jurnalisme yang kelima dan tak kalah penting untuk diketahui adalah peran wartawan dalam memantau kekuasaan atau dengan kata lain memposisikan dirinya sebagai penyambung lindah bagi kaum tertindas.

Kovach dan Rosenstiel mengartikan hal tersebut dalam kerangka demokrasi.

Terkadang terdapat fakta yang telah terjadi yang berkaitan dengan kepentingan rakyat, namun tak diketahui karena dirahasiakan. Peran wartawan melakukan proses investigasi, mencari tahu, penelusuran mendalam sehingga dapat mengungkap kebenaran dan kesalahan dari yang menjalankan kekuasaan.

6. Forum Publik

Elemen yang satu ini pada intinya menempatkan wartawan sebagai orang yang terbuka terhadap pendapat-pendapat yang beragam. Secara sederhana, menangkap aspirasi masyarakat.

Kerja wartawan seperti ini akan menghasilkan perdebatan di ruang publik. Namun, menjadi forum publik juga mesti memperhatikan elemen jurnalisme lainnya.

7. Relevan

Seorang wartawan dalam memberitakan suatu peristiwa mesti relevan dan menarik.

Pemberitaan yang berdasar, pembaca merasa perlu untuk tahu.

8. Proporsional

Dalam sebuah pemberitaan, seorang wartawan memang dituntut untuk proporsional, bahkan dalam konteks indonesia sendiri, kode etik jurnalistik mengharuskan seorang wartawan untuk bekerja proporsionalitas.

Ada keseimbangan dalam pemberitaan, tidak terkesan berat sebelah atau sepihak.

9. Hati Nurani

Elemen Jurnalisme yang terakhir adalah hati nurani yang penilaiannya pada baik-buruknya seorang wartawan dalam menjalankan profesinya.

Kovach dan Rosens mengatakan, menjalankan elemen yang terakhir ini tidak mudah.