PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng (Kalimantan Tengah), Suginto Sabran yang secara resmi menolak adanya kegiatan ekspor atau hilirisasi industri bauksit mentah, mengirimkan surat resmi kepada kementerian terkait hal tersebut.

Baca Juga : Puan: Usut Tuntas Kasus Kebakaran Kilang Minyak Pertamina

“Saya menyurati kementerian terkait, bahwa bahan mentah bauksit per Januari 2022 tidak boleh lagi keluar dari Kalimantan Tengah, bahan mentah harus bisa diolah, minimal barang setengah jadi,” ucapnya, Minggu (14/11/2021).

Langkah ini ia lakukan, karena hal tersebut kurang memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat.

“Melihat hal ini, kita harus bijak. Tidak bisa kita eksplorasi membabi buta tanpa memerhatikan dampak lingkungan dan nilai manfaat yang dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Sugianto menjelaskan, sebagai seorang gubernur, tentunya memiliki tanggung jawab yang teramat besar untuk memastikan kesejahteraan dapat dirasakan segenap masyarakat Kalimantan Tengah.

Oleh karenanya, hilirisasi merupakan salah satu fokus Sugianto dalam mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam agar dapat ditingkatkan nilai gunanya sebelum dipasarkan keluar daerah, serta mampu menyerap tenaga kerja setempat.

“Hilirisasi yang dicita-citakan adalah untuk menyejahterakan masyarakat Kalimantan Tengah, bukan untuk menyejahterakan segelintir orang saja dan menyisakan dampak buruk khususnya bagi masyarakat setempat,” tegasnya.

Pihaknya menegaskan, tidak akan ragu-ragu untuk bertindak tegas terhadap pratik yang tidak sesuai ketentuan.

“kami juga tidak akan ragu-ragu untuk bertindak tegas terhadap praktik berusaha yang tidak sesuai dengan ketentuan,” tegasnya.