JAKARTA – Penghargaan Penganugerahan Produktivitas Paramakarya 2021 diterima oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman di Grand Sahid Hotel Jakarta, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga: Plt Gubernur Kita Akan Berlakukan Sabtu Truck Free Day ke Malino

Dalam kesempatan tersebut, penghargaan itu diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin didampingi Menaker Ida Fauziyah.

Momentum itu pun dimanfaatkan Andi Sudirman memperkenalkan budaya Toraja. Dimana Ia mengenakan pakaian Batik Sarita khas Toraja.

Untuk diketahui, Paramakarya yang berarti karya unggul ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah yang diberikan kepada perusahaan yang berhasil meningkatkan dan mempertahankan tingkat produktivitasnya selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2018, 2019, dan 2020.

Dalam Penganugerahan Produktivitas Paramakarya ini diraih oleh 34 perusahaan yang terbagi kepada 22 perusahaan kecil dan 12 perusahaan menengah dari 24 provinsi hasil binaan Kementerian Ketenagakerjaan.

Perusahaan itu telah menerapkan prinsip produktivitas dan kualitas secara tepat dan benar. Dari 34 perusahaan penerima Paramakarya Tahun 2021, salah satunya dari Sulsel, yakni Katokkon Kristar.

Andi Sudirman mengungkapkan, bahwa hal ini berkat dukungan dan pembinaan kepada perusahaan yang telah berhasil mendapatkan penganugerahan produktivitas Paramakarya tahun 2021.

“Alhamdulillah, penghargaan ini penyemangat untuk mendorong peningkatan produktivitas. Tentu tekad para pelaku usaha untuk tetap produktif di masa pandemi, kami melihat itu sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan perekonomian,” katanya.

Apalagi, menurutnya, dengan produktivitas merupakan salah satu pengungkit daya saing motor penggerak pembangunan berkelanjutan yang pada akhirnya meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan selamat kepada perusahaan-perusahaan maupun para Gubernur atas perolehan penghargaan tersebut di tahun ini.

“Saya yakin produktivitas yang diukur hanya akan berdasarkan subyektivitas belaka. Ingatlah, saat kita menilai hanya berdasarkan subyektivitas, hasilnya pasti akan dipertanyakan banyak pihak, “ujarnya.