MAKASSAR – Salah satu wisudawan mahasiswa Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar melakukan aksi unjuk rasa  di tengah jalan Masjid Raya Kota Makassar, Rabu (17/11/2021).

Baca Juga : Akademisi Unsa Tanggapi Kasus Rudapaksa di Lutim

Baca Juga : Unsa Makassar Gelar Pelepasan KKN Tahun 2021

Sebelum melakukan aksinya, mahasiswa ini terlebih dahulu ikut menjadi wisudawan di Sandeq Ball Room Hotel Claro Makassar bersama 320 orang mahasiswa dan mahasiswi lainnya dari UNSA Makassar.

Seorang Aktivis asal Kab. Bantaeng, Yudha jaya, yang kini bergelar Sarjana Hukum (SH) dari Fakultas Hukum UNSA Makassar berdemonstrasi ditengah jalan Masjid Raya Kota Makassar dengan tuntutan hapuskan Tes PCR.

Dengan atribut lengkap berpakaian toga wisudawan, Yudha Jaya mengatakan, Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sebagai syarat wajib dalam perjalanan menggunakan pesawat dan kapal air bagi masyarakat indonesia itu sangat memberatkan dan terindikasi ada proyek bisnis alat kesehatan di dalamnya yang diduga melibatkan petinggi negara.

“Harga Tes PCR ini bervariasi, yakni Rp. 250.000 bagi Jawa-Bali dan Rp. 300.000 bagi luar Jawa-Bali. Yang artinya Tes PCR ini tidak gratis dan diduga ada bisnis besar didalamnya,” teriak Yudha.

Menurutnya, gelar sarjananya tidak membuat ia berhenti memberikan kritik terhadap pemerintah.

“Walaupun saya telah resmi menjadi sarjana tapi bukan berarti saya akan berhenti mengkritik pemerintah. Ini adalah langkah awal dalam memperjuangkan hak rakyat yang didzolimi oleh kebijakan yang tidak pro rakyat,” katanya.

Didampingi wisudawan lainnya, Miswar, mantan Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNSA Makassar mendesak kepada Presiden Joko Widodo untuk segera menghapus Tes PCR.

Miswar menganggap kebijakan tersebut itu tidak pro rakyat dan menjadikan rakyat sebagai sapi perah demi keuntungan pihak tertentu.