Sakit parah dalam waktu lama yang dialaminya sebenarnya peringatan dari TUHAN. Apalagi waktu itu dia nyaris meninggal. Semestinya dia dan keluarganya menyadari hal tersebut.

Tidak hanya itu cobaannya. Setelah keluar dari rumah sakit dia harus rutin setiap hari minum obat. Minimal dua kali dalam seminggu konsultasi ke dokter. Jadi hidupnya tergantung obat dan dokter.

Makin Prihatin
Setelah istirahat di rumahnya untuk pemulihan kesehatannya sekira sebulan, OKB itu mulai aktif lagi. Meski tidak selincah seperti masih sehat.

Ironisnya perilaku OKBnya tidak berubah. Tetap sombong dan selalu membangga-banggakan materi yang dimilikinya.

Saya dan teman-teman yang melihat langsung hal itu makin prihatin. Ternyata sakit parah yang dideritanya, tergantung obat setiap hari, dan rutin konsultasi ke dokter minimal dua kali seminggu, tidak mengubah perilaku OKB itu. Dia tetap sombong.

Sebagai temannya saya terus mendoakan OKB itu agar segera tobat. Semestinya semua cobaan beruntun yang dialaminya menyadarkan dirinya. Namun ternyata (mungkin) hatinya sudah membeku dan membatu.