RAKYATDOTNEWS, MAKASSAR – Berdasarkan data BPS, jumlah pelaku UMKM di Indonesia sebanyak 64,2 juta atau 99,99% adalah pelaku usaha di Indonesia.

Namun, pandemi Covid-19 telah meluluh lantakkan sisi kesehatan masyarakat dan bahkan telah mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dan yang terbesar tentunya sektor ekonomi di Indonesia.

Tanpa terkecuali, disektor pelaku usaha pun kalau kita lihat yang sangat terpukul adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang berdampak pada penurunan perekonomian di Sulawesi Selatan.

Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan (DJPb), Syaiful mengatakan hal tersebut tentunya dapat dipahami karena UMKM mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam menjaga pertumbuhan perekonomian nasional dan daerah.

Selain itu, sebut Syaiful, menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM), daya serap tenaga kerja UMKM juga dapat dikatakan tinggi karena dapat menyerap hingga 119 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.

“Melihat lebih dalam pada regional Sulawesi Selatan, Tahun 2021 sampai dengan tanggal 31 Juli 2021 di Sulawesi Selatan, pemerintah telah menyalurkan anggaran sebesar Rp2,07 triliun untuk Dukungan UMKM dan Korporasi,” beber Syaiful, Senin, (2/8/2021).

Hal ini membuktikan Pemerintah memiliki concern yang tinggi terhadap dukungan UMKM. Selain merupakan kelompok rentan terhadap dampak pelemahan ekonomi, sektor UMKM memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Sulsel.

Karena itu berbagai program bantuan pada sektor ini bersama dengan pelaksanaan pada klaster lainnya diharapkan mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi.

“Secara rinci dukungan tersebut diberikan dalam 3 kelompok yaitu pertama Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) yang disalurkan kepada 319.056 PUM dengan nilai penyaluran sebesar Rp382,87 miliar, kedua Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan kepada penerima KUR sebanyak 45.967 debitur dengan nilai penyaluran sebesar Rp1,68 triliun, ketiga Ultra Mikro (UMi) yang disalurkan kepada penerima UMi sebanyak 2.702 debitur dengan nilai penyaluran sebesar Rp9,38 miliar,” paparnya.