JAKARTA – Polemik BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang dinilai mengkhawatirkan masa depan riset dan pendidikan indonesia mendapat tanggapan dari Peneliti LIPI, Siti Zuhro.

Baca Juga : Hukuman Penjara Seumur Hidup Kasus Genosida, Shampan akan Ajukan Banding

Sebagaimana diketahui, BRIN merupakan sebuah institusi baru yang diharapkan mampu mengembangkan riset, membangun SDM, Teknologi dan Inovasi. Namun belakangan ini menimbulkan polemik terkait peleburan 84 lembaga yang dianggap butuh waktu lama untuk penyesuaian dan tidak sesuainya Perpres dengan UU No. 11 Tahun 2019 tentang Sisnas Iptek.

Peneliti Senior LIPI ini mengatakan masalahnya tidak sederhana untuk menyatukan lembaga.

“Pengalaman menyatukan lembaga menunjukkan sesuatu yang tidak sederhana, butuh waktu dan penyesuaian yang memadai,” kata Siti dikutip dari AntaraNews.com, Senin, (16/08/2021).

Lanjutnya, BRIN akan terbebani terkait peleburan lembaga apalagi lembaga yang terbilang dewasa seperti LIPI, BPPT, LAPAN, dan BATAN.

“Nasib riset harus jelas dan prospektif agar berdampak positif bagi kemajuan indonesia,” sambungnya.

Siti berharap agar pidato kenegaraan presiden menyoroti polemik BRIN ini sekaligus memaparkan hasil perubahan pola pendidikan yang terjadi sebelum dan masa pandemi covid-19 dari tatap muka menjadi daring.

Polemik BRIN, Peneliti LIPI: Riset Harus Jelas dan Prospektif