MAKASSAR – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat  (PKM) terpadu Institut Teknologi dan Bisnis Kalla yang terdiri atas dosen dari program studi kewirausahaan, bisnis digital, manajemen retail dan sistem informasi melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Sudirman, Kec. Tanralili Kab. Maros 21-22 Agustus 2021 lalu.

Baca juga : Yayasan Hadji Kalla Resmi Buka Program Pelatihan Terpadu

Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari diikuti kurang lebih 25 peserta dari unsur pengurus Bumdes, koperasi dan Karang Taruna.

Dengan mengambil tema “ Membangun Desa Tangguh berbasis Kewirausahaan dan Melek Digital”, pelatihan yang diberikan berupa pendampingan manajemen keuangan, pembuatan blog berbasis google site, pelatihan copywriting dan foto produk serta pengenalan pemasaran melalui media social dan marketplace.

PKM adalah bukti kepedulian dan tanggung jawab seorang dosen, dimana diharapkan dari proses pelatihan yang diberikan dapat terjadi sebuah transfer pengetahuan yang berorientasi pada solusi terhadap permasalahan nyata yang terjadi pada masyarakat.

Desa Sudirman, adalah sebuah desa yang masuk dalam wilayah administrasi kec. Tanralili Kab. Maros. Selama ini cukup dikenal dengan keberadaan Bumdes Dinaril yang mengembangkan beberapa produk handmade ecoprint, sibori dan kain perca serta usaha jamur tiram yang dibina oleh Bumdes.

Berdasarkan analisis potensi masalah yang dilakukan Tim LPPM, pandemi covid-19 mematikan berbagai kegiatan ekonomi kreatif masyarakat desa. Tingkat kunjungan ke desa berkurang dan beberapa produk kreatif hanya tersimpan di etalase karena pameran dan penjualan langsung menjadi terhambat. Perlu dukungan pelatihan manajemen pengelolaan yang lebih profesional namun tetap kekinian.

Sebagai kelompok ekonomi produktif, diharapkan kegiatan pelatihan tersebut dapat meningkatkan kapasitas masyarakat Desa Sudirman dalam mendorong inovasi pemasaran dan semangat kewirausahaannya.

Pemerintah Desa Sudirman yang diwakili oleh Kepala Desa, Ibu Lenny Marlina, S.E menyampaikan apresiasi terhadap ITB Kalla yang telah bersedia menjadikan Desa Sudirman sebagai Mitra PKM Terpadu tahun ini.

“Atas nama Pemerintah Desa Sudirman, Kec. Tanralili sangat menyambut baik program seperti ini, pandemi Covid 19 membuat roda ekonomi desa melambat. Pelatihan kewirausahaan dan pemasaran digital menjadi energi luar biasa agar masyarakat kami bisa lebih termotivasi lagi mengembangkan diri dan berpartisipasi untuk pembangunan desanya,” ungkap Lenny.

Selain melibatkan dosen ITB Kalla sebagai pemateri PKM, LPPM juga menghadirkan Rudy Suryanto,  founder Bumdes.id sekaligus Dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Beliau berbagi tentang pengalaman pendampingan Desa-Desa Brilian, Tanggap dan Tangguh di Jawa dan Sumatera dengan kehadiran BUMDES sebagai penggeraknya.

Rudi membeberkan sejak diatur dalam undang-undang No.6 Tahun  2014  tentang  Desa, keberadaan BUMDes  sebagai badan usaha yang berwatak  bisnis social diharapkan menjadi penggerak utama dalam menjembatani upaya penguatan ekonomi dan kegiatan yang menunjang partisipasi masyarakat di pedesaan.

“Model kerjasama tripartit Bumdes – Industri – Kampus diharapkan dapat mengatasi dua masalah tersebut. Kampus mampu membantu pengkajian potensi dan merumuskan disain inovasi, sedang Industri mampu membantu secara teknologi dan akses pasar,” kata Rudy dalam pengantar materinya

Ketua LPPM ITB Kalla, Andi Tenri Pada yang turut mendampingi kegiatan berharap pengabdian masyarakat kali ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi peserta.

Ia pun berharap materi yang diberikan dapat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas SDM di desa agar mampu mewujudkan cita-cita sebuah desa tangguh berbasis kewirausahaan dan melek digital di Kab. Maros. Banyak desa brilian yang dapat menjadi best practice.

“Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi pemerintah desa dalam mendorong kebijakan dan keberpihakannya juga menyemangati dosen untuk terus produktif menjalankan fungsi tri darma perguruan tinggi,” ujar Tenri.