KABUL – Setelah terjadi ledakan pengeboman di dua lokasi dekat bandara kabul, AS melakukan serangan militan dengan pesawat tak berawak semalam. Joe Biden memberi peringatan pada sabtu (28/08) sangat memungkinkan terjadi kembali saat diketahui melakukan penarikan pasukan dari kabul.

Baca Juga : Operasi Penyelematan di Afghanistan, Prancis Berbicara dengan Taliban

Sebelumnya, dalam waktu dua minggu terakhir tentara AS masih melakukan evakuasi terhadap warga di wilayah afghanistan yang berisiko. Namun, melalui serangan pihaknya, Biden mengatakan atas serangan itu membunuh gerilyawan taliban akibat perencanaan serangannya setelah bom bunuh diri di dekat bandara pada hari kamis lalu.

Para pejabat amerika juga menyadari konsekuensi dari penarikan pasukan yang dilakukan akan sangat memungkinkan terjadi serangan lanjutan berisiko tinggi.

“Situasi di lapangan tetap sangat berbahaya dan komandan militer telah mengatakan kepadanya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan,” kata biden dikutip dari straitstimes.com, Minggu (29/08/2021).

Biden bersumpah akan memburu pelaku saat setelah kejadian pengeboman yang mengorbankan para tentara AS.

“Kami akan terus memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayar,” katanya.

Sementara pihak taliban mengutuk AS atas serangan pesawat tak berawaknya semalam yang terjadi di Provinsi Nangarhar berbatasan pakistan.

“Juru bicara Zabihullah Mujahid juga mengatakan Taliban akan mengambil alih bandara “segera”, setelah pasukan AS mundur, dan mengumumkan Kabinet penuh dalam beberapa hari mendatang,” katanya.