KABUL – Taliban pada hari selasa, (31/08) menguasai bandara kabul saat setelah keberangkatan terakhir pesawat pasukan AS meninggalkan wilayah Afghanistan. Penguasaan tersebut dirayakan sebagai momen kemenangan dan memberi pelajaran.

Baca Juga : Proses Hukum Terkesan Lamban, Tim Kuasa Hukum Ang Merry Gelar Konferensi Pers

Sebelumnya Presiden Joe Biden menyatakan kepada publik terkait penarikan pasukannya saat setelah pengeboman terjadi di sekitar bandara kabul yang mengakibatkan 12 tentara AS meninggal.

Menurut laporan, Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, penarikan pasukan AS diakhiri dengan perayaan simbolis yang menyenangkan oleh Taliban. Amerika dianggap telah gagal melakukan operasi militer.

“Dunia seharusnya belajar dari pelajarannya dan ini adalah momen kemenangan yang menyenangkan. Amerika tidak dapat mencapai tujuan mereka melalui operasi militer,” dikutip dari foxnews.com, Selasa (31/08/2021).

Laporan reuters menyatakan perayaan terhadap penguasaan wilayah itu juga dilakukan dengan tembakan ke udara yang terdengar di seluruh kabul sebelum fajar.

Kedutaan AS di Kabul menanggapi hal tersebut melalui pengumuman di situs web terkait penangguhan operasi militer pada 31 Agustus yang menurutnya tidak akan mengurangi keinginannya untuk membantu warganya.

“Mereka menangguhkan operasi di fasilitas itu pada 31 Agustus, tetapi mengatakan akan terus “membantu warga AS dan keluarga mereka di Afghanistan dari Doha, Qatar,” dikutip dari foxnews.com.