Ia menyebutkan KPK saat ini adalah lembaga yang banyak melakukan pencitraan. Ia mencontohkan kelakuan Firli Bahari yang melakukan gimmick dengan mempertontokan dirinya sedang memasak nasi goreng dibandingkan fokus untuk menyelesaikan kasus.

“Itu sebetulnya menunjukkan wajah KPK hari-hari ini itu sudah tidak bisa dipoles. Banyak gimmick. Kita ingat di awal-awal ketika Firli masak nasi goreng dibanding dia menuntaskan pr-pr agenda yang sebetulnya menjadi utang KPK,” ujarnya.

Menurutnya, permasalahan yang terjadi di  tubuh KPK menjadi tanggung jawab Presiden berdasarkan Revisi UU KPK. Lembaga tersebut sekarang masuk dalam kekuasaan Eksekutif, ini membuat Presiden mempu melakukan sesuatu untuk memperbaiki KPK.

“Jadi itu refleksi dari kinerja Presiden Jokowi. Ketika bawahannya tidak perform, ya itu kan jadi tanggung jawab dari presiden, bagaimana kemudian dia harus mengurai masalah yang ada sekarang,” ujarnya.