JAKARTA – Anggota Komisi III DPR, Gus Jazil menyayangkan peristiwa baku tembak yang kembali terjadi antara personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua.

Baca Juga Terjadi Pungli Kenaikan Pangkat, Komisi I DPRD Jeneponto Panggil Kepala BKPSDM

Baku tembak tersebut dilaporkan berlangsung hingga sekitar empat jam mulai pukul 09.00 hingga 13.15 WIT. Sehingga mengakibatkan seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan fasilitas umum pun dibakarnya.

”Saya harap pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi konflik di Papua lebih holistik dan lebih canggih KKB di Papua dapat ditumpas hingga ke akar-akarnya,” ujarnya, Selasa (14/9/2021).

Ia meminta agar TNI-Polri mengungkap pemasok senjata ke KKB.

”Menurut saya akar yang harus kita cari, salah satunya adalah jejaring mereka harus diputus, termasuk jaringan untuk mendapatkan senjata,” tuturnya.

Terkait jenis senjata yang digunakan KKB, tidak mungkin diproduksi di Papua. dan TNI sangat bisa menumpas KKB sampai ke akar-akarnya.

”Mereka bukan kelompok yang terlalu besar, menganggap TNI yang sangat besar bisa menumpas ini sampai ke akar-akarnya sehingga tidak terus muncul setiap tahun, setiap musim. Salah satunya mencari otak dan penyuplai senjata dari mana mereka mendapatkan senjatanya,” tuturnya.

Dalam hal penanganan masalah di Papua baiknya juga dilakukan dengan pendekatan lain, seperti pendekatan kemanusiaan, kebudayaan, dan kesejahteraan.

Sebagaimana yang dilakukan Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

”Itulah yang saya sebut pendekatannya harus holistik, menyeluruh,” pungkasnya.

Kontak senjata tersebut terjadi antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo, salah satu Personel Pos Pamtas Yonif 403/WP atas nama Prada Ansardan mengalami luka tembak di lengan kanan. Dua butir peluru menembus tulangnya.