Makassar – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melalui KPI-Daerah Sulawesi Selatan bersama Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) wilayah Sulselbar melaksanakan kegiatan seminar di Gedung Ipteks Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Selasa (14/9/2021).

Baca Juga : Ini Harapan Kemendagri, Pada Peserta Ujian SKD CPNS

Kegiatan seminar ini bertemakan “Televisi Ramah Anak” yang bertujuan memberikan hak kepada publik terhadap pengawasan dan peningkatan kualitas televisi dan radio, Serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai informasi terkait siaran bagi anak-anak.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Sulawesi Selatan, Hasrul Hasan, mengatakan bahwa saat ini terdapat ratusan lembaga penyiaran di Sulsel, Serta dimana juga terdapat blackspot lembaga penyiaran yang tidak terdaftar di DPR.

“Saat ini terdapat 115 lembaga penyiaran, baik telivisi maupun radio. Kemudian masih ada juga beberapa wilayah blankspot di Sulsel siaran fee to air,” Ucap Hasrul.

Lanjut Hasrul, mengungkapkan bahwa lembaga penyiaran yang tidak memiliki akses dapat membahayakan karena berpotensi memberikan siaran yang kurang sehat bagi para masyarakat terutama anak-anak.

“Tentu ini menjadi kekhawatiran kita bersama, karena akses sebagai komisi lembaga penyiaran yang tidak memiliki ijin tentu sangat berpotensi memberikan siaran-siaran yang tidak sehat oleh masyarakat, terutama anak-anak,” ucapnya.

Pada kegiatan seminar yang digelar oleh KPI Pusat dan daerah Sulawesi Selatan tersebut, dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia, Bintang Puspayoga melalui daring. Begitupula dengan Direktur Produksi Trans 7, Andi Khairil.

Sementara itu turut pula beberapa narasumber atau pemateri yang berkompeten seperti Komisioner KPI Pusat, Hardley Stefano, Akademisi Prof. Dr. Armin arsyad, Serta salah satu penggiat literasi dan akademisi, Dr. mulyadi Mali.