Jakarta – Kelompok hacker Mustang Panda diduga menyusupi sepuluh jaringan internal Kementerian dan lembaga Indonesia. Dugaan tersebut berasal dari laporan Insikt Group, melalui divisi riset ancaman dari Record Future.

Baca Juga : Cermat Pilih BBM, Instruktur Mekanik: Bisa Ongkos Puluhan Juta Rupiah

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan jika saat ini telah memantau serangan siber, yaitu khususnya yang diduga dilakukan oleh hacker Cina dengan maksud untuk membobol lebih dari 10 jaringan internal kementerian dan lembaga di Indonesia.

Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara, Anton Setyawan, mengatakan bahwa hal terkait penyusupan yang dilakukan hacker mustang Panda tersebut sedang dalam pantauan BSSN.

“Ya, hal tersebut sudah menjadi pantauan BSSN,” kata Anton dilansir dari Asumsi.co, Senin (13/9/2021).

Terkait demikian, Anton juga mengungkapkan bahwa BSSN telah memberikan peringatan kepada kementerian dan lembaga di Indonesia.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, belum memberikan pernyataan secara lengkap terkait hal peretasan tersebut. Dikarenakan saat ini fakta-fakta dugaan peretasan hacker Cina tersebut sedang diselidiki.

“Sedang kami cek,” ujar Dedy.

Diketahui sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) menjadi salah satu lembaga yang diduga disusupi oleh hacker Cina. Dan Insikt Group mengaku telah melaporkan perihal ini kepada pemerintah Indonesia pada bulan Juni dan Juli 2021. Namun, belum terdapat umpan balik terkait laporan tersebut.

Badan Intelijen Negara merupakan target paling sensitif juga tidak membalas permintaan komentar yang dikirim oleh The Record pada Juli dan Agustus. Sumber The Record menyebut sudah ada sejumlah langkah telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam hal mengidentifikasi dan membersihkan sistem hasil retasan tersebut.

Namun hingga saat ini, peneliti Insikt mengonfirmasi bahwa host di dalam jaringan pemerintah Indonesia masih melakukan komunikasi dengan server malware Mustang Panda tersebut.