Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Bahkan sektor pariwisata mengalami keterpurukan hingga -80 persen dari segi devisa ternyata menyisakan satu harapan di bagian ekonomi kreatif, yaitu sub sektor televisi dan radio yang menunjukkan perkembangan luar biasa.

“Sektor televisi dan radio dan sektor penyiaran mengalami revival, kami melihat bahwa semangat untuk beradaptasi dan inovasi agar dapat bangkit dari pandemi Covid-19, dimana kita terapkan strategi inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Ternyata teknologi digital dan teknologi informasi dan komunikasi menjadi fenomena yang spektakuler. Pada akhirnya kita harus ciptakan konten yang yang kreatif, mempersatukan kita dan kita distribusikan informasi yang akurat, terverifikasi dalam bingkai inovasi. Bagaimana informasi tersebut sesuai dengan nilai luhur bangsa dan penyiaran ini,” ujarnya.

Sandiaga Uno menambahkan bahwa dirinya berharap kepada para pelaku industri media dan komunikasi serta industri penyiaran agar terus berkolaborasi dalam menciptakan satu pemikiran luhur, di mana sektor penyiaran mendukung pembangunan bangsa pula mendukung terciptanya generasi berakhlakul karimah.

Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, mengungkapkan bahwa Komisi penyiaran Indonesia akan selalu terbuka dalam menerima saran serta kritik yang konstruktif sebagai upaya perbaikan kinerja KPI.

“Kami berharap di dalam forum ini para pakar serta pegiat komunikasi dan penyiaran duduk bersama mengkonsolidasi gagasan untuk penyiaran yang jauh lebih inovatif dan berkualitas untuk masa depan,” ucap Agung.

Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengatakan bahwa dalam era informasi sekarang ini media penyiaran menjadi salah satu backbone kehidupan masyarakat global yang perlu terkoneksi satu sama lain melalui informasi terkini serta bisa dijangkau luas.