JAKARTA – BPJS Ketenagakerjaan membidik pekerja informal seperti pegawai marketplace, driver ojek online, pekerja UKM, guru non-ASN, hingga petani dan nelayan. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo memutuskan pihaknya untuk membuat program prioritas kepesertaan.

Baca Juga JOIN Jeneponto Gelar Dialog Virtual Sesi IV, Usung Tema Ekonomi Sulsel Bangkit

Program itu tidak Hanna diperuntukkan bagi pekerja informal pihaknya juga menargetkan kepesertaan dari kalangan gig worker atau kontraktor mandiri millenial. Salah satu contohnya yang bergerak di bidang e-commerce seperti Tokopedia.

“Segmen bukan penerima upah banyak yang namanya gig workers, yang di platform-platform memang mereka kern tidak ada ikatan kontrak tapi mereka adalah pekerja dan ini yang kami coba garap dengan fintech dan e-commerce,” jelasnya (15/9/2021) pada Rapat Dengar Pendapat dengan komisi IX DPR RI,

Pada saat yang sama, Saleh Daulay selaku Anggota Komis IX DPR dari Fraksi PAN menyentil tentang keaktifan peserta, sehingga BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya terfokus pada jumlah kepesertaan, sehingga pada rekrutmen peserta baru sinkron dengan keaktifan peserta yang sudah ada.

“Data yang disampaikan direktur kepesertaan yang aktif 29,2 juta yang tidak aktif 20,7 juta. Lalu tadı pak Dirt juga menyatakan akan membuka akses garap UMKM mendaftar semua. Saya khawatir ini tercapai karena yang ada saja enggak aktif hampir setengahnya,” terangnya, dilansir cnnindonesia.com.