LUWU UTARA – Mengendarai ojek, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani berangkat dari Rujab Kecamatan Seko, Minggu (26/9). Usai meresmikan Pamsimas dan memantau langsung pelaksanaan vaksinasi di Desa Hono, Sabtu lalu.

Baca Juga: BI Gelar Sosialisasi IETPD di Luwu Utara, Wujudkan Transparansi Tata Kelola Keuangan

Tentu bukan kali pertama bagi bupati periode kedua ini mengendarai ojek Seko dan harus turun berjalan kaki karena kondisi jalan yang licin, terjal, berkubang, dan berlumpur saat musim hujan.

 

Menurutnya, kondisi beberapa bulan lalu saat Ia menjajal jalur Seko mengendarai kendaraan roda empat masih sangat kondusif dibanding saat ini.

 

“Ruas Palandoan-Lambiri sekira 12 km ini memang belum diintervensi. Oleh karena itu kami akan segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait dengan kelanjutan penanganan ruas jalan Sabbang-Tallang, Tallang-Sae,” kata Indah sembari berjalan kaki melewati ruas-ruas jalan yang sangat sulit dilalui jika berboncengan.

 

Di perjalanan, Indah sesekali menyapa hingga berbincang bersama warga, tukang ojek, dan sopir mobil.

 

Ia mendengar beberapa keluhan tukang ojek yang sepi orderan jika kondisi jalan sangat baik. Kendati demikian, bupati perempuan pertama di Sulsel ini menjelaskan bahwa penanganan ruas ini sangat strategis.

 

“Karena bagian dari jalur utama distribusi logistik dan energi BBM satu harga. Juga lalu lintas orang dan barang dari dan menuju ibu kota Kecamatan Seko dan ibu kota Kabupaten Luwu Utara. Dari ibu kota Kecamatan Seko lanjut ke perbatasan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Untuk itu mohon doa dan dukungan kita semua, mudah-mudahan tahun depan Pemprov masih melanjutkan penanganan ruas Palandoan-Lambiri,” pinta Indah.

 

Untuk diketahui jalur sepanjang kurang lebih 140 kilometer ke Kecamatan Seko ini pengerjaannya dibagi menjadi 3 wilayah. Pemerintah pusat mengerjakan ruas Sabbang-Tallang, Pemprov Sulsel mengerjakan ruas Tallang-Sae, dan Pemkab Lutra mengerjakan ruas Lambiri-Eno.