JAKARTA – Mendaur ulang masker sekali pakai jadi bahan bangunan. Sebagian menggunakan masker dan dalam masa pandemi seperti sekarang hampir semua menggunakan masker. Terlebih lagi masker sekali pakai.

Pada umumnya masker tersebut apabila sudah terpakai, maka akan dibuang.

Baca Juga : Gelar Ditlantas Peduli, Polwan Ditlantas Polda Sulsel Berbagi Makanan dan Masker

Akan tetapi, masker itu sudah terpakai dan menjadi bermanfaat adalah hal yang baru dan kreatif. Hal itulah yang dilakukan label Evoware dari perusahaan Evo&Co.

Evoware berinisiatif untuk menggalakkan ‘kesan’ atau kresek kesadaran bersama Parongpong RAW Lab, sebuah perusahaan pengelolaan limbah di Bandung.

Masyarakat diajak untuk mengumpulkan sampah masker sekali pakai dan diolah menjadi material bangunan yang lebih ekonomis.

Daur Ulang Masker Jadi Bahan Bangunan
Ilustrasi Masker

“Melalui program ini, semua orang bisa menjadi konsumen yang bertanggung jawab. Sampah masker dikumpulkan sendiri dan dikirim ke kami lewat titik pengumpulan di Jakarta, Bandung, dan Bali,” kata Armanda Restu dari Evo&Co dikutip dari cnnindonesia.com, Sabtu (04/12/2021).

Pendiri Parongpong RAW Lab, Rendy Aditya Wachid, menjelaskan masker sekali pakai diolah menggunakan metode hydrothermal.

Mesin akan memberikan tekanan, panas (sampai 300 derajat Celcius) sehingga hasil olahan menjadi padatan dan cairan.

Cairan akan digunakan untuk ‘memasak’ limbah secara berulang, sedangkan padatan seperti serat-serat mirip gumpalan benang, plastik juga kawat akan diolah kembali.

Daur Ulang Masker Jadi Bahan Bangunan
Ilustrasi Masker

“Plastik diproses lagi menjadi agregat, diatur mau kecil-kecil jadi pasir atau jadi tekstur misal panjangnya jadi 2-3 mm, tergantung kebutuhan,” kata Rendy dalam kesempatan serupa.

Hingga kini, Parongpong RAW Lab. bekerja sama dengan Conture Concrete Lab., studio desain produk berbasis material beton, sejak proyek pengolahan limbah puntung rokok. Di studio desain ini, padatan dari olahan masker bekas akan dijadikan campuran fiber ‘anticracking’, material pengganti pasir, kemudian kawat bisa jadi campuran beton atau tekstur.