Rendy memastikan, tidak akan ada material masker yang terbuang. Selain itu, metode pemanasan tidak menggunakan api sehingga tidak ada polusi udara, tidak ada risiko karsinogen, dan kuman termasuk bakteri, virus dari material sampah akan dieliminasi sehingga produk aman digunakan.

Febryan Tricahyo dari Conture Concrete Lab. mengamini bahwa material hasil olahan masker bekas akan dijadikan bahan baku bangunan khususnya tiles atau ubin. Namun harus diakui, perlu banyak sekali masker bekas untuk mewujudkannya.

“Dari 1 kg masker bisa untuk 5 buah tiles. Ada proses penyusutan jadi 10 kg masker bisa susut jadi 3 kg saja. Tentu kebutuhan untuk tiles banyak [dalam satu bangunan],” kata Febryan.

Sementara itu, Amanda mendorong partisipasi publik dalam proyek ‘Kesan’ dengan membeli kantong kresek dari singkong dan mengumpulkan sendiri masker bekas. Setelah terkumpul, plastik ditutup dan dikirimkan ke titik kumpul. Parongpong RAW Lab pun akan mengolah tanpa membuka kresek.

“Paket Kesan tersedia di Tokopedia Evoworld. Nanti akan ada dua benda, ada handbook cara menggunakan produk Kesan dan kresek dari singkong,” katanya.

Baca Juga : Pemkab Gowa Bagikan 50 Ribu Masker, Sambil Edukasi Masyarakat Taat Prokes

Pilihan Video