Saat saya berangkat dengan tekad besar, saya ingin mengatakan ke ibu saya, bahwa apa yang beliau takutkan itu akan dibuktikan sebaliknya. Saya begitu bangga pada pencarian makna pesan beliau itu, saya menemukan kata Integritas dari ibu saya, ibu yang membesarkan dan mendidik saya dengan segala keterbatasannya. Integritas yang bermakna luas dan mahal ternyata 25 tahun lalu sudah dicanangkan ibu saya pada diri anaknya dalam Bahasa yang berbeda.

Masuk dunia kerja sebagai abdi negara, saya menjalani dan bertemu banyak pimpinan serta relasi. Pada suatu ketika saya dalam satu forum pengarahan menangkap dan mengingat ucapan seorang pimpinan yang memang waktu itu beliau bertanggungjawab atas pengelolaan Barang Milik Negara (BMN). Bisa dibayangkan berapa besar kuasanya akan tanggungjawab yang beliau emban. Dalam pengarahan itu beliau menyampaikan satu kalimat yang begitu menekan batin saya katanya ”teman teman semua, dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai abdi negara, yang terpenting kalian kuatkan adalah Niat, kenapa karena segala sesuatu tergantung dari niatnya, jika kalian berniat jelek maka Batu pun diperas ada Airnya.”

Kembali kekagetan saya muncul dan alam fikir saya sebagai anak baru dan muda waktu itu mecoba mencari dan bertanya-tanya apa makna dari kata Batupun diperas ada Airnya?, karena jika kita fikir batu itu keras dan kering kenapa bisa ada airnya. Dicermati ucapan beliau dimulai dengan kata Niat, memang dalam kehidupan ini segala sesuatu itu dimulai dengan niat karena bersumber dari hati yang terdalam. Niat bisa dimaknai niat baik dengan tujuan mulia, bisa juga dimaknai dengan niat buruk dengan tujuan kejahatan. Jika dikaitkan dengan kata fitnah yang disampaikan ibu saya dan kata Integritas apakah punya korelasi?. Sepertinya tanya saya akan menemukan jawaban. Coba kita ulas satu persatu kata tersebut.