KASIPUTE – PT PLN (Persero) mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Andoolo–Kasipute dan Gardu Induk (GI) 150 kV Kasipute sebagai tanda akan diberhentikannya pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Sabtu (25/12/2021).

Baca Juga : PLN Bangun SUTT Bima-Sape Senilai Rp 120 Miliar

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, Defiar Anis mengatakan, pengoperasian SUTT 150 kV Andoolo–Kasipute dan GI 150kV Kasipute ditandai dengan keberhasilan dalam pemberian tegangan pertama/Energize oleh PLN UIP Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulawesi Tenggara.

“Kedua pekerjaan ini berhasil energize pada tanggal 21 Desember 2021 pukul 21.50 WITA,” kata Anis.

Menurut Anis, pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pembangunan SUTT 150 kV Andoolo-Kasipute dan GI 150 kV Kasipute mencapai 72 persen, melebihi nilai standar yang tetapkan oleh Kementerian Perindustrian.

“Dalam setiap pembangunan infrastruktur kelistrikan, Kami berkomitmen memenuhi TKDN seperti yang diarahkan pemerintah,” tuturnya.

Dengan beroperasinya SUTT 150kV Andoolo – Kasipute yang memiliki lintasan sepanjang 122,7 kilometer sirkuit (KMS) ditopang dengan tower sebanyak 184 Tip dan Gardu Induk (GI) 150 kV Kasipute akan menghentikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 7 ribu kilovolt ampere (KVA) yang terletak di Kabupaten Bombana.

Sebab infrastruktur kelistrikan tersebut akan mengalirkan listrik dari pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) yang terdapat di Sulawesi, seperti dari PLTA Poso dengan kapasitas 515 MW atau PLTA Malea berkapasitas 2×45 MW.

Sehingga kehadiran SUTT 150 kV Andoolo – Kasipute dan GI 150kV Kasipute mendukung salah satu program trasnformasi PLN yang masuk ke dalam pilar Green dan mempercepat program Net Zero Emission milik pemerintah di tahun 2060.