HAITI – Salah satu korban gempa berkekuatan 7,2 magnitudo di Haiti Selatan, Kettney Francois mengungkapkan kesedihan hatinya karena harus kehilangan ibu dan putrinya.

Gempa yang terjadi saat kebaktian pemakaman gereja di desa Toirac, Haiti, membuat semua pelayat yang ada di dalamnya panik untuk menyelamatkan diri.

Francois sendiri sempat diinjak-injak sebelum akhirnya ditarik keluar oleh rekan-rekan pelayat yang lain. Naasnya, nasib putri dan ibunya tidak seberuntung dirinya. Mereka termasuk di antara ratusan orang tewas ketika gempa dahsyat melanda Haiti.

Ia mengalami syok berat saat kejadian, menangis menanyakan keberadan anak dan ibunya bahkan sempat tersentak dalam bicaranya.

“Saya menangis, di mana ibu saya? di mana putri saya? sejak gempa, saya terus berpikir tanah bergetar dan itu terjadi lagi,” ucapnya pada metro.us, Selasa, (17/8/2021).

Pihak berwenang yang melakukan evakuasi pada lokasi kejadian telah mengonfirmasi ada 1.419 orang tewas dan 6.900 lainnya terluka di Les Cayes.

Namun, jumlah korban diperkirakan akan meningkat setelah penyusuran di wilayah terpencil Toirac yang juga terkena dampak gempa tersebut.

Salah satu pihak yang melakukan evakuasi, Prenor Lefleur mengatakan, jumlah korban tewas yang begitu banyak membuat warga memutuskan untuk menguburkan secara massal korban reruntuhan gereja di pemakaman terdekat.

“Kami baru saja mencatat nama semua korban dan meminta keluarga mereka menandatangani izin untuk menguburkan mereka, karena kami tidak tahu harus berbuat apa lagi,” kata Lefleur.

Korban Gempa Haiti , Francois : di mana Ibu dan Putri Saya?