MAKASSAR – Inflasi Sulsel secara keseluruhan sepanjang tahun 2021 relatif terkendali tercatat sebesar 2,40% (yoy), berada dalam sasaran inflasi nasional pada tahun 2021 yang sebesar 3,0±1%.

Baca Juga : Inflasi IHK Juli 2021 Masih Terjaga dan Stabil

Inflasi terjadi di seluruh kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau; transportasi; dan perumahan, air, listrik, serta bahan bakar rumah tangga.

Kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan konsumsi masyarakat seiring perayaan HBKN Natal dan momen pergantian tahun.

Komoditas penyumbang inflasi utama di antaranya adalah cabai rawit, minyak goreng, dan cabai merah. Harga minyak goreng meningkat seiring dengan tren peningkatan harga Crude Palm Oil (CPO) dunia yang masih berlanjut di bulan Desember 2021.

Kenaikan harga pada kelompok transportasi terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga tiket angkutan udara, tarif angkutan antar kota, dan tarif kendaraan roda 4 online seiring dengan pelonggaran perjalanan masyarakat, baik lintas maupun dalam wilayah Sulsel.
Adapun kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar rumah tangga dan kontrak rumah.

Sebagaimana telah diperkirakan sebelumnya, menjelang HBKN Natal dan momen pergantian tahun, potensi tekanan inflasi memang meningkat. Namun, secara keseluruhan realisasi inflasi Sulsel tetap terkendali dan berada dalam sasaran inflasi nasional pada tahun 2021 yang sebesar 3,0±1%.

Pencapaian ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulsel, di antaranya melalui implementasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) antar Kabupaten/Kota se-Sulsel, pelaksanaan pasar murah dan operasi pasar untuk mendorong keterjangkauan harga, serta pemantauan harga secara berkala.