LUWU UTARA – PDRB Kabupaten Luwu Utara disumbang oleh sektor pertanian sebesar 47,02%. Dari 47,02% tersebut, 22% disumbang sektor perkebunan termasuk kakao.

Hal itu disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat memberikan sambutan usai meresmikan Pos Penyuluhan Desa yang berlokasi di Desa Bakka Kecamatan Sabbang, Senin (03/01/2022) kemarin.

Baca Juga: Bupati Luwu Utara Resmikan Jembatan Sungai Walu-Walu

“Salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi di masa pandemi adalah dari sektor pertanian, termasuk di dalamnya sektor perkebunan kakao. Untuk itu saya minta dukungan kita semua agar terus melakukan budidaya kakao,” kata Indah.

Bukan tanpa alasan, dengan luas areal tanaman perkebunan coklat 40.814 hektare dan produksi mencapai 30.856,05 ton di tahun 2020, Luwu Utara merupakan salah satu sentra kakao di Indonesia didukung dengan luas daerah yang mencapai 7.502,58 km persegi.

Bahkan, dikutip dari Kompas.com, Buku berjudul Outlook Kakao 2020 yang diterbitkan Kementerian Pertanian (Kementan) memuat bahwa Provinsi Sulawesi Tengah menjadi daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia. Provinsi ini memberikan kontribusi paling tinggi yaitu 18,76 persen.

Urutan kedua dan ketiga adalah Provinsi Sulawesi Selatan (17,05 persen) serta Provinsi Sulawesi Tenggara (16,33 persen). Provinsi lain memberikan kontribusi kurang dari 10 persen dengan total kontribusi sebesar 47,86 persen.

Khusus Produksi kakao di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 91,24 persen tersebar di 10 kabupaten. Kontribusi 10 kabupaten tersebut terbesar di atas 10 persen berasal dari 2 Kabupaten yaitu Luwu Utara (21,13 persen) dan Luwu (19,72 persen).

“Tantangan ke depan tidak hanya dalam hal produksi tapi juga kompleksitas pemasaran, memenuhi permintaan pasar global serta pelibatan petani ke dalam rantai nilai berkelanjutan dan kemitraan bisnis. Untuk dapat mewujudkan kakao lestari tentu dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan. Tidak hanya pada pemerintah, tapi juga tingkat petani, industri, universitas, maupun lembaga swadaya masyarakat,” terang bupati yang karib disapa IDP ini.