Sementara itu realisasi PNBP tahun 2021 mencapai Rp2,40 triliun, 133,38% dari target. PNBP terdari dari Pendapatan Badan Layanan Umum terealisasi sebesar Rp1,62 triliun, 122,49% dari target, tumbuh 9,48%; dan PNBP lainnya terealisasi Rp780,50 miliar, 163,66% dari target, tumbuh 4,47% dibanding tahun sebelumnya.

Realisasi Belanja

Belanja Negara Tahun 2021 terealisasi sebesar Rp50,06 triliun atau 98,62 persen dari pagu Rp50,76 triliun tumbuh 4,15 persen dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp36,99 triliun. Realisasi belanja negara terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp19,35 triliun tumbuh 5,46% dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan jenis belanjanya belanja Pemerintah Pusat terdiri dari: 1) Belanja pegawai dengan realisasi sebesar Rp8,47 triliun (101,18% dari pagu), belanja pegawai antara lain digunakan untuk pembayaran gaji, tunjangan, THR ASN,TNI,POLRI, tunjangan profesi guru dan dosen.

2) Belanja barang terealisasi Rp7,01 triliun (90,31% dari pagu) dengan output yang dihasilkan di antaranya optimasi lahan seluas 30 km, bantuan operasional sekolah sebanyak 49,539 siswa, pemeliharaan jalan sepanjang 1.833 km, kawasan kedelai dan pagi 22.584 unit, penyaluran benih dan jagung 244.035 unit, revitalisasi pasar rakyat 14 unit.

3) belanja modal Rp3,81 triliun (94,47% dari pagu) dengan output antara lain pembangunan 3 unit bendungan, 330 km jaringan irigasi tersier, rumah susun dan rumah khusus 509 unit, pembangunan jalan 12 km, pembangunan jembatan 561 m, renovasi sekolah dan perguruan tinggi 15 unit, infrastruktur perkeretaapian 100 km.

4) belanja bantuan sosial Rp54,42 miliar (98,43% dari pagu) dengan output antara lain pendampingan PKH 3.230 orang, KIP kuliah 2.094 orang, siswa penerima PIP 202 orang.