LUWU UTARA – Tim Pelaksana Warkop Indah melakukan pendampingan dan bimbingan terkait cara mengisi dan menyusun proposal inovasi sesuai yang dipersyaratkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui aplikasi Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP).

Coaching proposal dilakukan selama tiga hari, mulai 12 – 14 Januari 2022.

Baca Juga : FK Unhas Gelar Workshop Bidang Riset dan Inovasi di Barru

“Alhamdulillah, hari pertama coaching penyusunan proposal selesai. 4 inovasi sudah tersimpan di dashboard JIPP,” kata Salah satu Anggota Tim Pelaksana Warkop Indah, Suharto, Rabu (12/1/2022), di sela-sela kegiatan pendampingan coaching proposal di Sekretariat Warkop Indah.

Empat inovasi tersebut adalah Kejar Stunting (Dinas Kesehatan/Nisma), Japri Ka Boss (Dinas Pendidikan/Supiyan Sakti), Peka Desa Bergulir (Dinas PMD/Alimuddin), dan Go Pasar Indah (Dinas P2KUKM/Rakhmawati). Sisanya, 6 proposal inovasi akan dibedah keesokan harinya.

Tim Pelaksana Warkop Indah Bimbing Inovator Susun Proposal 4 Inovasi
Tim Pelaksana Warkop Indah Bimbing Inovator Susun Proposal 4 Inovasi. Foto: Dokumen Istimewa.

Suharto mengatakan, coaching proposal yang dilakukan adalah bagian dari keseriusan Pemda Kabupaten Luwu Utara menyiapkan 10 inovasi terbaik untuk dapat bersaing dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan melalui aplikasi JIPP.

Pria yang akrab disapa Atto ini menyebutkan, ada 11 pertanyaan yang wajib diisi oleh inovator dalam JIPP. Dari 11 pertanyaan, evaluasi inovasi memiliki bobot paling tinggi yakni 20%, karena dalam evaluasi ini harus menampilkan data sebelum dan setelah inovasi diterapkan.

“Evaluasi memiliki bobot paling tinggi yakni 20%, karena dalam evaluasi, inovator harus bisa menggambarkan secara detil apa dampak dan manfaat dari inovasi itu,” jelas Atto.

Selain itu, transferabilitas dan strategi keberlanjutan inovasi memiliki bobot tertinggi kedua (15%).