MAKASSAR – Gempa sebesar 6,6 magnitudo, kembali melanda provinsi Banten pada Jumat (14/1/2022). Berpusat di daerah selatan, tepatnya di Sumur, Banten.

Baca Juga : BPBD Banten Catat 861 Rumah dan 25 Sekolah Rusak Akibat Gempa

Tercatat hingga Sabtu (15/1/2022) gempa susulan telah terjadi sebanyak 32 kali yang merupakan aftershock dengan magnitudo terbesar M 5,7 dan terkecil M 2,5.

Namun, gempa yang melanda Banten kali ini masihlah terbilang lebih ringan. Pasalnya gempa Banten terdasyat sepanjang tahun 2000-an jatuh di tahun 2018.

Gempa Banten di tahun 2018 bahkan menelan ratusan korban jiwa. Belum lagi kerusakan properti yang dialami masyarakat provinsi tersebut juga tidak sedikit. Berikut rincian data gempa dari tahun 2018, 2019 dan 2022.

1. Gempa Banten Tahun 2018

Berdasarkan data dari pdf katalog gempa bumi yang dirilis oleh bmkg.go.id mencatat, gempa bumi terdahsyat di Banten terjadi pada tahun 2018.

Pusat gempa Banten tahun 2018 berada di Selat Sunda, merupakan akibat dari longsoran sebagian badan Gunung Anak Krakatau ke laut pasca erupsi 22 Desember 2018.

Bencana ini memberikan dampak terhadap 5 kabupaten sekitar pusat gempa, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.

Adapun rincian korban dan kerusakan yang terjadi pada peristiwa tersebut, yaitu:

  • Korban meninggal : 431 orang
  • Korban luka-luka : 7.200 orang
  • Korban hilang : 15 orang
  • Korban mengungsi : 46.646 orang
  • Kerusakan Rumah ;
    • RR : 181 unit
    • RS : 70 unit
    • RB : 1.527 unit dan 76 unit penginapan serta warung.
    • 432 perahu dan kapal rusak.
2. Gempa Banten Tahun 2019

Dilansir dari kbr.id, peristiwa gempa tahun 2019 terjadi di perairan Banten dengan pusat gempa berjarak 164 kilometer dari kawasan Sumur, Kabupaten Pandeglang pada kedalaman 48 kilometer.