MAKASSAR – Masa kepengurusan Komite Olah Raga Nasional Indonesia Sulawesi Selatan (KONI Sulsel) periode 2017-2021 akan berakhir Maret mendatang. Sejumlah figur calon Ketua Umum KONI Sulsel sudah menyatakan kesiapannya bertarung menahkodai lembaga pembinaan olah raga tersebut. Salah satunya A Reza Rasyid Ali.

Sosok berlatar nbelakang pengusaha ini adalah mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Ketum PP Pertina) periode 2012 – 2016. Kakak kandung Ketua MPW Pemuda Pancasila Diza Ali dan Wakil Ketua DPRD Makassar Adi Rasyid Ali juga merupakan mantan legislator DPR RI tahun 2009-2014.

Baca Juga : Tawing Pimpin 36 Cabor Wakili Ahmad di Pendaftaran Ketua KONI Makassar

Selain sebagai pengusaha, Reza Ali tak pernah lepas dari olah raga. Nyaris seluruh waktunya tersita mengurusi berbagai cabor. Sejumlah atlet ia bawa berlatih ke luar negeri.

Sepak terjangnya dalam dunia olahraga baik lokal maupun nasional tak perlu diragukan lagi. Sejumlah cabang olahraga pernah dipimpinnya. Di antarnya menjadi Pengurus Daerah (Pengda) Pertina Sulsel. Juga menjadi Direktur PSM dua musim yakni Liga 2 dan Liga 3. Saat itu Reza Ali mengambil alih pengelolaan PSM setelah Nurdin Halid.

Selain itu sepupu sekali Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mattalitti ini juga pernah menjadi pengurus cabang olah raga catur, sepatu roda, selam hingga menjadi bagian dari pendiri sekolah sepak bola Makassar Football School (MFS) 2000 yang bermarkas di Lapangan Karebosi.

Klub sepakbola yang dikelola oleh Diza Ali, adik kandung Reza Ali ini melahirkan sejumlah pesepakbola handal. Di antarnya Hamka Hamzah, Syamsul Chaeruddin, Rasyid Bakri, Zulkifli Syukur dan lainnya.

“Saya ikuti perkembangan olahraga di Sulsel. Dua PON terakhir (PON Jabar 2016 dan PON Papua 2021) Sulsel tak pernah lagi berada di posisi yang bagus. Prestasi kita merosot. Saya terpanggil untuk mengembalikan kejayaan prestasi olahraga Sulsel. Apalagi banyak pengurus cabor dan pengurus KONI yang datang ke saya. Saya diminta maju jadi Ketua KONI Sulsel,” ungkap Reza Ali menjelaskan alasan dia ingin ‘turun gunung’.