HAITI – Gempa yang terjadi di Haiti sejak pekan lalu telah meningkatkan jumlah korban tewas hingga 2.189. Namun bantuan kemanusiaan yang sangat lambat menjangkau mereka di Pulau Karibia telah membuat Perdana Menteri angkat bicara terkait lambannya proses itu sehingga warga menjadi frustasi.

Baca Juga : Gempa Bumi 7,2 Magnitudo di Haiti Menelan Banyak Korban

Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, mengatakan kenyataan yang terjadi membuat Haiti tidak berdaya dihadapan masalah yang dihadapi.

“Gempa bumi besar yang melanda pekan lalu telah membuat Haiti berlutut,” kata Ariel dikutip dari dw.com, Kamis (19/08/2021).

Ia, lanjutnya, masalah bantuan kemanusiaan yang sangat lambat dan sulit dijangkau semakin membukitikan Haiti sebagai negara yang terbatas dan sulit untuk bangun kembali.

“Haiti sekarang bertekuk lutut. Gempa bumi yang menghancurkan sebagian besar bagian selatan negara itu membuktikan sekali lagi batas kita, dan betapa rapuhnya kita,” sambungnya.

Pusat gempa berkekuatan 7,2 pada hari Sabtu menghantam bagian barat daya negara Karibia, sekitar 78 mil (125 kilometer) barat ibukota, Port-au-Prince.