JAKARTA – Salah satu yang hangat dibicarakan belakangan ini adalah komorbid tak terkendali.  Akibat Covid-19 varian omicron muncul, Kementerian kesehatan mengumumkan dua orang meninggal akibat virus tersebut.

Dua orang yang meninggal termasuk kelompok lanjut usia dengan kondisi satu orang yang belum divaksin dan yang lainnya memiliki komorbid yang tidak terkendali. Lalu apa itu komorbid yang tidak terkendali?

Dokter spesialis paru, Erlina Burhan menjelaskan, Komorbid merupakan penyakit penyerta yang diderita pasien sebelum terinfeksi Covid-19.

Baca Juga : 4 Alasan Penyakit Jantung Disebut Beban Negara

Dilansir dari CNN Indonesia berikut merupakan penyakit-penyakit yang bisa dikategorikan ke dalam komorbid tidak terkendali.

1. Komorbid bisa dikatakan tidak terkendali apabila pengidap memiliki tekanan darah mencapai di atas 180/110, dan hal tersebut juga bisa dikatakan hipertensi yang tidak terkendali.

“Komorbid tidak terkendali, misalnya penyakitnya hipertensi, kalau tekanan darahnya di atas 180/110, itu dikatakan hipertensinya tidak terkendali. Kemudian dikatakan terkendali kalau kalau 120/80,” katanya.

2. Orang-orang dengan penyakit diabetes juga bisa dikatakan komorbid tidak terkendali apabila hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu bisa mencapai di atas 200.

“Ada pula pemeriksaan pemeriksaan HbA1c (Hemoglobin A1c) yang dikatakan terkendali jika menunjukkan hasil 6,5,” ujarnya..

3. Penyakit penyerta lainnya seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru, tuberklosis paru, serta asma merupakan penyakit-penyakit yang berkontribusi besar dalam perburukan pasien Covid-19.

“Ada pula penyakit penyerta yang berkaitan dengan paru yang bisa berkontribusi pada perburukan pasien Covid-19),” sambungnya.

Sedangkan untuk mencegah komorbid yang diderita pasien Covid-19 supaya tidak terjadi perburukan ialah pastikan agar komorbid bisa segera dikendalikan. Salah satu caranya dengan memperhatikan atau memperbaiki pola hidup sehat, mengonsumsi obat-oabatan serta vitamin yang teratur, dan rutin check-up ke dokter.