Sementara itu Ketua IPI Provinsi Sulsel H. Abdul Rauf LC MA mengajak seluruh pengurus IPI menjaga nama baik lembaga.

“Ini organisasi profesional didirikan para kiyai dan ustad. Kita semua pengurus menjaga kekompakan dalam menyikapi peristiwa,” katanya.

Dia berharap ada keselarasan dan koordinasi pemerintah dalam berkegiatan.

“Kita jaga hubungan baik dengan pemerintah yang sudah terjalin,” katanya

Lanjut Dia, pesantren di Indonesia sedang diuji bahkan dikaitkan dengan berbagai kasus- kasus.

“Kita yakin di Bulukumba dapat melewati hal seperti ini. Mari jaga nama baik pesantren,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Edy Manaf mengapresiasi hadirnya IPI Bulukumba sebagai wadah konsolidasi para pembina pondok pesantren yang ada di daerah Butta Panrita Lopi.

Menurutnya, pesantren itu boleh dipandang sebelah mata, oleh karena banyak alumni pesantren yang menjadi tokoh nasional dan pejabat publik. Artinya kualitas dari pondok pesantren tidak kalah bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Meski demikian, di masa lalu pesantran masih dicap sebagai tempat pelarian. Namun sekarang sudah berubah justru masyarakat berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya di pondok pesantren.

Sekarang juga jenis pesantren sudah beragam, ada Tahfiz quran, maupun boarding school.

“Padahal kita dulu kalau mengaji hanya modal angkat air di rumah guru mengaji,” kata Edy Manaf mengenang masa kecilnya.

Senada disampaikan oleh Ketua IPI Bulukumba bahwa saat ini pesantren di samping menimba ilmu agama, para santrinya juga didorong untuk bagaimana memiliki jiwa wirausaha.

“Kita berharap pondok pesantren itu dapat menghasilkan SDM unggul yang siap pakai di tengah persaingan saat ini,” pinta Edy Manaf.

Baca Juga: Wabup Edy Manaf Lantik Pengurus Kwarran Pramuka Kajang

Momentum pelantikan IPI Bulukumba juga disaksikan oleh Ketua MUI Bulukumba, KH Tjamiruddin, Kasi Pontren Kementerian Agama Bulukumba dan Ketua Baznas, HM Yusuf Shandy.