MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Perdagangan bertindak cepat dalam menangani kelangkaan minyak goreng.

Diketahui, dalam peraturan Menteri Perdagangan nomor 3 Tahun 2022 tentang penetapan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter.

Baca Juga: Dipimpin Andi Sudirman, Kemiskinan Sulsel Turun 0,25 Persen

Dinas Perdagangan pun mengumpulkan para distributor yang dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas pada 28 Januari 2022. Yang turut dihadiri oleh KPPU Sulsel, dan Satgas Pangan Polda Sulsel.

Adapun yang bertanda tangan dalam pakta integritas itu yakni Dinas Perdagangan Sulsel, Satgas Pangan, KPPU, Aprindo, PT. Wilmar Group, PT. Sentral 88, PT. Bukit Inti Makmur, PT. Ramayana, PT. Harapan Makmur, PT. Mitra Abadi Jaya, dan Dinas Perdagangan Kota Makassar.

Para distributor pun menyatakan pakta integritas untuk mendukung peraturan Menteri Perdagangan nomor 3 Tahun 2022 tentang penetapan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter. Dari pakta integritas tersebut juga mewajibkan para distributor mensuplai minyak goreng kemasan 1, 2, 5 dan 25 liter kepada ritel.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari F. Radjamilo, menyampaikan bahwa atas arahan Plt Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman agar permasalahan ini terselesaikan.

“Sebelum dilakukan pertemuan dengan para distributor, kami sempat melakukan pertemuan dengan beberapa ritel. Dari pertemuan itu kesimpulannya, bahwa tersendatnya minyak ini ada pada distributor. Jadi stok minyak goreng itu aman di distributor, mereka mereka kembali barangnya untuk menghitung rafaksi,” ungkapnya.

Stok minyak goreng di ritel, kata Ashari, dilakukan retur (pengembalian) ke distributor untuk menghitung barang yang dikeluarkan agar dilaporkan. Sehingga mereka tidak merugi.

“Jadi distributor meretur barangnya untuk dilakukan refraksi atau pemotongan harga. Dan dengan dilakukannya penandatanganan pakta integritas, para distributor berjanji akan kembali menyalurkan barangnya ke ritel,” jelasnya.